Bittersweet 24 - Satu-satunya alasan

785 51 3
                                    

Dengan berderai air mata, pagi-pagi sekali Dinda sudah menyeka tubuh Dilan dengan air hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan berderai air mata, pagi-pagi sekali Dinda sudah menyeka tubuh Dilan dengan air hangat. Hal yang berhari-hari belakangan ini tidak ia lakukan karena ia sibuk bekerja dan sisa waktu yang tersisa, dengan sangat terpaksa ia dedikasikan pada Elgard.

Dinda tak tahu entah jam berapa ia tidur setelah Elgard puas melakukan apa pun yang Elgard mau dan Dinda tak memiliki keberanian hanya untuk menolak. Ia berada di bawah ancaman dan ancaman Elgard tidak lah main-main.

Tadi, saat Dinda terbangun dan Dinda mendapati Elgard tidur pulas, Dinda pun bergegas pergi dari sana. Benar, Dinda kabur dan tujuannya adalah rumah sakit ini.

"Kalau enggak ada kamu, Mama mungkin enggak ada lagi di dunia ini," Dinda mengusap kasar air mata yang jatuh di pipi.

"Bangun, Nak. Mama kangen sama kamu."

"Kamu lah satu-satunya alasan Mama untuk tetap hidup. Kamu lah sumber kekuatan Mama."

Dinda menangis dengan membekap mulutnya sendiri. Ya Tuhan! Cukup sudah memberikan ujian bertubi-tubi padanya. Ia lelah. Hati dan tubuhnya benar-benar sudah amat sangat lelah.

Dinda jatuh terduduk di lantai, tubuhnya sakit dan kepalanya mendadak pusing luar biasa. Dinda memegangi kepalanya yang terasa nyeri sekali kemudian Dinda pun tergeletak di lantai dan kegelapan menguasainya.

***

Tepat pukul 4 sore Elgard sudah tiba di bandara. Ya, ia menyempatkan diri untuk menjemput Alesha sesuai dengan janjinya pada Alesha.

Berkali-kali Elgard mengecek ponselnya, menunggu pesan balasan atau pun panggilan telepon dari Dinda. Tapi sialnya, chat WA tadi pagi pun belum dibaca oleh Dinda.

Elgard kesal, Elgard marah karena di akhir perjanjian ini, Dinda malah ingkar. Pagi-pagi sekali Dinda menghilang entah kemana. Nanti, jika urusannya dengan Alesha sudah selesai, Elgard akan menemui Dinda, menyeretnya dan menyelesaikan apa yang sudah seharusnya diselesaikan. Ia berhak mendapatkan haknya sampai tuntas.

Dari kejauhan terlihat Alesha berjalan menghampiri Elgard dengan menyeret kopernya.

Dari kejauhan terlihat Alesha berjalan menghampiri Elgard dengan menyeret kopernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BITTERSWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang