Dengan menyandarkan punggungnya pada mobil, Elgard melihat dengan mata kepalanya sendiri Dilan yang tengah berboncengan sepeda motor bersama Bayu. Sepertinya Dilan baru pulang sekolah dan Bayu menjemputnya.
Saat melewati Elgard, Dilan bersorak memanggil Elgard kemudian turun dari motor.
"Papa Elgard."
Elgard berjongkok kemudian memeluk erat Dilan yang berlari ke dalam pelukannya.
"Papa kenapa enggak kesininya dari tadi sih? Kan bisa jemput Dilan naik mobil." Dilan mengurai pelukannya.
Elgard tersenyum. Memang kalau putranya bicara itu begitu polos dan apa adanya sekali.
"Besok Papa usahakan. Tadi Papa sibuk sekali."
Dilan mengangguk mengerti.
"Kenapa Om Bayu yang jemput bukan Mama?"
"Mama kan kerja. Mama pulang paling nanti malam."
Ahh, Elgard lupa kalau Dinda kerja. Dan selama Dinda bekerja biasanya Dilan bersama Anita. Berhubung sekarang ada Bayu, Bayu lah yang membantu menjaga Dilan.
"Papa ke rumah yuk. Dilan udah lapar banget." Dilan mengelus-elus perutnya.
"Sebentar. Papa punya sesuatu buat Dilan."
Elgard membuka pintu mobil kemudian menunjukkan makanan dalam paper bag yang ia bawa. Ayam goreng dan juga pizza yang merupakan makanan favorit Dilan. Informasi itu ia dapatkan dari Hera.
Dilan jelas bersorak gembira.
Kemudian Elgard dan Dilan berjalan menuju rumah disusul oleh Bayu dibelakangnya menggunakan sepeda motor.
***
Di dalam, tepatnya di meja makan, Dilan tengah menyantap ayam goreng dan juga pizza bersama Anita. Sementara Elgard dan Bayu duduk di meja tamu di teras rumah karena ada sesuatu hal yang ingin Elgard bicarakan berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTERSWEET
RomanceELGARD DECLAN GENTALA tak pernah menyangka akan kembali bertemu dengan cinta pertamanya 7 tahun lalu, dengan keadaan dan status yang tidak lagi sama. Elgard membencinya. Elgard menaruh dendam padanya. Elgard menganggapnya tak ubahnya wanita simpanan...