Happy Reading! Don't forget to click the 🌟!
*
Tahun ajaran baru sekaligus hari pertama menjadi anak SMA bagi siswa kelas 10. Begitu pun yang dirasakan Anicel, hari pertama baginya memulai kehidupan baru di sekolah baru.
Hari pertama yang dimulai dengan pengenalan lingkungan sekolah, Anicel dengan penuh semangat berjalan mengikuti guru yang mendampingi kelasnya.
Sembari berkeliling, tentunya bukan hanya memperhatikan jalur dan ruang mana yang kedepannya akan menjadi ruang kelasnya, para siswa juga tentu melihat banyak wajah kakak kelasnya yang belum pernah di lihat.
Banyak kakak kelas yang mungkin harus di hindari dari tampang dan perilaku, itu yang dikatakan oleh guru pembimbingnya.
Anicel sebagai siswa baru pun hanya mengangguk seperti siswa lainnya. Ia memperhatikan dengan seksama manusia-manusia asing yang beberapa kali kontak mata dengannya dengan tidak sengaja.
Sampe di lapangan basket sekolah, semua terkesima dengan kakak kelas tingkat akhir yang sedang berolahraga. Tanpa terkecuali Anicel sendiri, dirinya suka olahraga, apa lagi yang berhubungan dengan bola.
"Kedepannya lapangan ini akan menjadi tempat kalian berolahraga juga." ujar sang guru pada semua siswa yang sedang fokus menonton para kakak kelas bermain basket.
Tentu aja namanya manusia, pasti selalu bisik-bisik kalo lihat laki-laki yang ganteng apa lagi jago olahraga.
"Ganteng banget, woy!"
"Yang pake kacamata ga ada obat!"
"Yang lagi gerak sapi kucing juga ganteng."
"Sengklek dikit, ga ngaruh."
Anicel mengangguk setuju mendengar ucapan para siswa yang kedepannya akan menjadi teman kelasnya itu. Ga bisa dipungkiri lagi, kakak kelas sekolah ini emang ganteng-ganteng banget.
Tiba-tiba sebuah bola menggelinding ke arahnya dan berhenti begitu menabrak ujung sepatunya. Anicel menatap bola tersebut untuk beberapa saat sampe suara manusia lain masuk ke telinganya.
"Woy, bisa lemparin bolanya ke sini?"
Anicel dengan kesadaran penuh mengangguk, ia memungut bola tersebut tapi ada yang aneh. Kenapa bolanya lengket?
Sialan. Anicel memandang telapak tangannya, terdapat bekas permen karet yang kayanya sengaja di tempelin di sisi bola.
"HAHAHA!"
"Ihh jorok!"
Banyak siswa tertawa melihat ekspresi Anicel yang nampak menahan amarah itu, sebagian siswa juga tertawa karena jijik. Untung bukan mereka yang mengambil bola tersebut.
Anicel menunduk mengatur nafasnya, tentunya berusaha biar ga marah sama manusia jail yang ga dirinya kenal.
"Asa, kamu nakal lagi!?" kali ini guru yang membimbing siswa baru itu menegur pada salah satu siswa tingkat akhir.
Yang dituduh jelas memasang ekspresi ga terima. Siswa yang dipanggil Asa itu cuma mau ngambil bola, tapi kenapa malah ia yang kena tegur?!
"Bukan saya, tapi Jaka, Bu!"
"Ibu ga mau denger kamu tuduh orang lain. Minta maaf sama murid Ibu!"
Anicel melempar bola basket yang ada di tangannya, ia lantas bergegas pergi setelah mendapat izin pergi untuk mencuci tangan pada guru yang membimbing kelasnya.
Baru hari pertama tapi udah apes aja. Ini sih mukanya bakal dikenal sebagai manusia yang berhasil masuk jebakan batman.
"Bajingan." umpat Anicel, ia mencuci tangannya dengan penuh emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANICEL
Dla nastolatkówCrush? Rata-rata orang mempunyai seseorang yang dikaguminya, begitu juga Anicel. Anicel yang hanya bisa mengagumi seseorang dari update-an sebuah postingan, tapi entah kenapa banyak kebetulan hadir di saat ia bertemu cowok menyebalkan. "Orang tua lo...