8 - I'm win!

16 6 0
                                    

Happy Reading! Don't forget to click the 🌟!




*


"Gimana, Yer?"

"Hah?" Yerchim baru sampe di kelas tapi udah dibikin bingung sama pertanyaan Anicel yang tiba-tiba. "Gimana apanya?"

Anicel dengan senyum bulannya terus-terusan toel-toel lengan Yerchim. "Ah masa ga tau, sih? Lo sama Sean, Yer. Gimana hubungannya?"

Yerchim langsung memasang ekspresi jijik menatap Anicel yang ga biasanya toel-toel dirinya kaya gini. Udah kaya kerasukan setan genit.

"Ga gimana-gimana, emang harusnya gimana, Cel?"

Ekspresi Anicel langsung sepet. Ia menghelai nafas kasar sambil membuka notebook nya. "Udah ga tertarik gue."

"Dih anjir, ekspetasi lo apaan emang? Pacaran?" tanya Yerchim.

Anicel manggut-manggut sambil membaca materi di notebook nya, karena hari ini kelas ada kuis. "Gue lagi taruhan sama Asaran, lo ga mau bikin gue menang, Yer?"

"Taruhan apaan?"

flashback on

"Ayo taruhan, yang tebakannya salah traktir makanan selama seminggu. Gimana, Cebol?"

"Oke, gue pasti menang. Gue taruhan, Sean sama Yerchim itu pacaran!"

"Gue taruhan, ga ada hubungan lebih antara Sean sama Yerchim."

"Deal?"

"Of course, deal."

Asaran tersenyum dengan ekspresi yang ga bisa diartikan sama Anicel.

flashback off

Anicel menghelai nafas dulu lalu menutup notebooknya, ia menatap kedua manik mata sahabatnya itu. "Gue taruhan kalo lo sama Sean itu pacaran, dan Asaran taruhan kalo lo sama Sean ga pacaran. Jadi, ayo buat gue menang."

"Hah?!" Yerchim langsung memasang ekspresi syok menatap Anicel. "Gue pacaran sama Sean?! Aneh lo!"

"Kalo ga pacaran, terus yang lusa lalu jalan berduaan malem-malem sambil makan ice cream itu apa, Yer? Sugar daddy baru lo?" tanya Anicel.

Yerchim langsung melotot. "Anjir lo liat di mana?"

Dengan wajah tengilnya Anicel tersenyum. "Ada deh. Jadi itu beneran lo, kan?"

"Iya itu gue. Tapi bukan sama Sean, lo halu?" jawaban yang bikin Anicel ikut kaget. Bukan Sean? Tapi semirip itu sama Sean!!!???

"Terus siapa? Gue liatnya dia Sean."

"Gue ga ke festival, Cel."

"Terus yang gue liat siapa, Yer?"

Yerchim menggaruk tengkuknya, bingung harus jawab gimana karena jawabannya bakal bikin Anicel nabok dirinya.

Anicel menautkan kedua alisnya, jangan sampe tebakannya bener. "Itu bukan--"

"Dia klien kakak gue."

"Hah?"

Sampe kelas selesai Anicel ga dapet jawaban apapun dari Yerchim, karena pas lagi syok dosennya masuk bikin dirinya ga bisa tanya-tanya lagi.

Sekarang pun Yerchim nyelonong gitu aja pulang ninggalin dirinya. Laknat banget padahal biasanya nungguin, emang babi.

Anicel beranjak meninggalkan kelas, sore ini dirinya ga ada kegiatan khusus apapun jadi rencananya pengin me time di kamar aja.

Tapi siapa sangka, begitu nyampe gerbang kampus, manusia yang seharusnya udah ga ada urusan lagi sama dirinya malah papasan kaya gini.

ANICELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang