Happy Reading! Don't forget to click the 🌟!
*
"Asaran!"Yang dipanggil jelas menoleh, atensinya kini tak lepas dari Anciel yang berjalan riang menghampirinya.
Asaran mengulum bibir bawahnya sebentar karena melihat penampilan Anicel yang beneran di luar ekspektasinya.
Kalo dibanding sama style nya sekarang, beneran dirinya kaya gembel. Salah outfit, anjir! Asaran ganti baju aja apa gimana ini?
"Sar? Kenapa?"
Panggilan Anicel membuat lamunannya buyar seketika. Penampilan Asaran beneran cuma pake kaos hitam polos sama celana jeans, ini beneran jauh banget sama Anicel yang udah dandan secantik itu?!
"Cel, gue minta maaf soal baju gue."
"Hah? Emang kenapa baju lo?"
"Ga sepadan sama outfit lo sekarang."
Dijelasin baru Anciel paham dan ber-oh ria sambil manggut-manggut. Lagian Asaran emang udah ganteng, mau pake apapun juga tetep kelihatan aura old money nya.
"Ga apa-apa, santai aja."
Yerchim menatap punggung sahabatnya yang udah menghampiri Asaran di depan pekarangan rumahnya itu. Dengan kesadaran penuhnya, ia berteriak. "ASARAN, KALO LO NGAJAK ANICEL MAKAN KWETIAU DI PINGGIR JALAN, GUE LABRAK LO!"
Yang diteriaki namanya cuma mencibik sambil membuka pintu mobilnya untuk Anicel masuk.
"Temen lo serem juga, ya, Cel." celetuk Asaran.
Anicel yang denger pun ketawa sambil perlahan masuk ke mobil. "Dia lebih takut dress nya bau asap, sih, Sar."
Selama perjalanan menuju tempat makan kwetiau, atmosfer di mobil beneran canggung banget. Bikin Anicel bisa muntah kapanpun saking canggungnya.
Akhirnya sampe di restauran sederhana. Yang penting bukan di pinggir jalan, Asaran beneran ngajak makan di restauran dalam gang. Anicel sampe bingung kenapa harus masuk gang kecil kalo yang di depan jalan juga ada.
"Ini emang konsepnya nurutin Yerchim, kah?" tanya Anicel, ia menatap punggung kokoh milik Asaran yang berada di depannya lagi pesen kwetiau.
Asaran terkekeh kecil sebentar, ia pun mengangguk sambil menyimpan kembali dompetnya di saku celana. "Bisa dibilang gitu. Yuk, cari tempat duduk."
Anicel kembali mengikuti langkah lebar Asaran, beneran ga bisa santai itu manusia berkaki panjang.
"Enak banget kwetiau nya, udah langganan apa gimana, Sar?" kali ini Anicel bertanya, sambil menikmati sepiring kwetiau goreng yang cukup enak untuk ukuran lidah sensitifnya.
Asaran menggeleng. Ini sebenarnya juga baru pertama kali bagi dirinya makan di sini. Tadi cuma beneran mau nurutin ucapan Yerchim aja soal jangan ngajak makan di pinggir jalan.
"Hidden game, dong."
Setelah menyelesaikan acara makan kwetiaunya itu, Asaran ga langsung ngajak Anicel pulang. Ia memilih mengajaknya jalan-jalan memutari kota, tentunya sekalian mencari jajanan pinggir jalan.
"Gila! Banyak banget tukang jajanan di sini!" seru Anicel.
Anicel selama ini jarang banget keliling malam-malam. Soalnya harus jagain Dara, apa lagi kalo orang tuanya udah pulang dari dinas, udahlah ga bisa yang namanya keluar dari rumah.
Asaran melirik sebentar melihat ekspresi Anicel yang kelihatan excited sama berbagai jenis jajan di sini.
"Mau beli nggak? Tapi Yerchim ga izinin gue jajan pinggir jalan." ucap Asaran.
![](https://img.wattpad.com/cover/369549721-288-k539168.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANICEL
Teen FictionCrush? Rata-rata orang mempunyai seseorang yang dikaguminya, begitu juga Anicel. Anicel yang hanya bisa mengagumi seseorang dari update-an sebuah postingan, tapi entah kenapa banyak kebetulan hadir di saat ia bertemu cowok menyebalkan. "Orang tua lo...