7. Bagaskara Alsaki Khandra

15 8 7
                                    

Sebelum lanjut baca, jangan lupa vote-nya yaaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum lanjut baca, jangan lupa vote-nya yaaaa. Supaya Author makin semangat post banyak-banyak!

============

Chandra berbalik memunggungi Lauri dan Sandra. Dia berjalan menjauh dari kedua kakak beradik itu. Lauri tampak menggelengkan kepala melihat kelakuan Chandra yang semakin hari semakin di luar jangkauan nasa. Gadis itu tempramen sekali, dia sangat tidak sabar dan selalu melakukan apa pun sesukanya.

"Kirana-kirana, kok kamu betah banget sih di kampus. Kehidupan kampus sangat membosankan. Wanita itu cuma berani menggertak saja. Nggak punya power sama sekali," dumel Chandra sambil meniup udara dengan raut wajah yang terlihat sangat bosan. Wanita yang dia maksud adalah Citra. Orang yang sudah berani mengusik Kirana, hingga Kirana pun mengusik ketenangannya pula.

Singkat cerita, dia sudah berada di kantin, menikmati segelas Ice Dalgona Coffee dan hiruk pikuk kampus di sekitarnya.

Dia hanya duduk sendirian di sana. Tidak ada yang berani mendekat, atau duduk di dekat gadis itu. Mau bagaimana lagi, dia sudah terbiasa dengan tatapan orang-orang yang merasa aneh di sekitarnya. Baik Kirana maupun Chandra, mereka sama-sama memiliki perilaku yang sulit untuk menambah lingkup pertemanan.

Kirana bukan gadis yang pandai bergaul, makanya dia hanya memiliki sedikit teman. Orang-orang juga menganggapnya aneh, karena perilaku dan tindakannya yang kadang kali berubah-ubah, seperti dua orang yang berbeda.

"Chandra?" Suara familiar itu sontak membuat Chandra menoleh.

Seseorang duduk di sampingnya. Dia adalah Bagas, satu-satunya teman dekat Chandra di kampus.

"Kenapa WA-mu nggak bisa dihubungi?" tanya Chandra langsung mencecar Bagas dengan tatapan yang tajam, seolah memiliki suatu dendam pada pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa WA-mu nggak bisa dihubungi?" tanya Chandra langsung mencecar Bagas dengan tatapan yang tajam, seolah memiliki suatu dendam pada pria itu.

"Kamu kayak nggak tahu aja. Aku sibuk, apalagi dalam waktu dekat bakalan ada turnamen nasional. Mau nggak mau, aku harus ikut latihan. Ada anak-anak baru juga yang perlu dikader," jelasnya.

"Kamu kenapa tidak mengajakku untuk ikut turnamen ini?" protes Chandra, ekspresi kesal dan kecewa tergambar jelas di wajahnya.

"Kayaknya tanpa aku kasih tahu, kamu harusnya paham." Bagas tak bisa memberikan penjelasan lebih jauh, karena dia tahu bahwa jawabannya hanya akan menimbulkan ketidakpuasan semata bagi Chandra.

SELENOPHILE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang