Bab 4: Kesalahan

106 18 0
                                    

Theseus menurunkan aku tepat di pepohonan pinus yang ditutupi salju. Awan di atasku berwarna abu-abu gelap. Akan ada badai yang datang. Aku menepuk punggungnya. "Kembalilah ke kastil."

Dia meringkik setuju dan berlari meninggalkanku, lalu melesat terbang ke udara. Setelah melihat Theseus menghilang. Aku menarik tudung jubahku dan mulai menyusuri hutan. Tas perbekalanku menyembul dari balik jubahku. Cassius bersikeras mengisi tasku penuh dengan perbekalan. Kedua pedangku terikat di kedua sisi pinggangku. Sementara dua belati terikat di kedua pahaku sebagai cadangan senjata.

Sebelumnya, aku telah menugaskan beberapa orangku untuk mencari jejak para mayat hidup. Saat mereka menemukannya,maka aku sendiri yang akan turun tangan untuk menghabisi mereka dan sebagai penyelesaian, Laroi dan Leroi akan melacak pembuat para mayat hidup itu. Karena hanya mereka berdua ahli pelacak terbaik yang tersisa di dalam Klanku. Serta, cara bertarung mereka berdua hampir setara denganku.  

Sayangnya, Cassius. Adik laki-lakiku tidak terlalu berbakat yang berkaitan dengan persenjataan atau bela diri. Yah, walaupun setidaknya dia menguasai dasarnya dan masih mampu bertarung bersama, disisiku.

Cassius lebih suka menghabiskan waktunya untuk berkesperimen dengan minuman anggur dan darah. Setidaknya dia memang punya kemampuan dengan itu. Dia membuat minuman utama kami tampak lebih menggiurkan dari sebelumnya. Sebenarnya, aku tidak terlalu mempermasalahkan jika dia belum menemukan kemampuannya. Mungkin saja, kemampuannya adalah membuat minuman anggur yang sangat luar biasa. Tentu saja, setiap Dracula memiliki sebuah kemampuan, mungkin saja milik Cassius daripada Laroi dan Leroi yang memiliki kemampuan melacak yang hebat. 

Hutan semakin gelap, ketika aku masuk lebih dalam. Akhirnya, aku menemukan pohon yang paling besar. Aku memanjat ke atasnya dan melepaskan tas perbelakanku yang menggembung, lalu menutupnya dengan jubahku. Aku melompat dari atas pohon dan mendarat dengan kedua kakiku. Hembusan udara busuk menusuk indera penciumanku.

Aku menarik setiap pedangku di sisi tubuhku,

Mereka pasti dekat.

Angin berhembus kencang melalui tubuhku, membawa bau busuk menyengat bersamanya. Berbalik, aku mulai menyusuri jalanan hutan yang tertutup salju. Semakin aku memasuki hutan, kegelapan semakin melahapku. Bau busuk itu juga mulai menguat. Ketika aku sampai di pertengahan hutan. Seorang mayat hidup muncul seketika dan menerjang ke arahku.

Aku melompat menghindarinya, tapi sayangnya dia memiliki bantuan. Satu temannya telah berada disampingku dan langsung mencengkram leherku. Dia berbicara, "Matilah."

Mayat hidup tidak berbicara. 

Mereka tidak bisa berbicara. Karena mereka telah mati.

Aku menjatuhkan kedua pedangku dari setiap tanganku, tanganku berusaha melepaskan cengkaramannya pada leherku. Tubuhku mulai terangkat dari tanah. Aku kesulitan bernapas. Titik-titik hitam mulai menutupi pandanganku.

Sekarang, atau tidak sama sekali.

Satu tanganku meraih belati yang ada di pahaku dan menusuknya tepat di kepalanya. Mayat hidup itu langsung menjatuhkanku. Aku langsung memungut kedua pedangku dan memenggal kepalanya. Dia bahkan tidak menyadarinya. Kepalanya menggelinding ke arah temannya yang sebelumnya menerjangku.

Sekarang, aku benar-benar melihatnya dengan jelas. Walaupun dia masih mengeluarkan bau busuk seperti mayat hidup. Tapi matanya tidak berwarna putih. Dia terlihat sangat normal. Bahkan terlihat memiliki kehidupan. Dia juga memiliki kesadaran.

Pandangannya berbalik antara temannya dan padaku selama beberapa saat. Dia mulai berteriak. "Matilah." Dia langsung menyerangku dengan kosong. Walaupun dia memiliki kesadaran, tapi dia sama sekali tidak memiliki kemampuan bertarung. Jadi, mudah saja untuk membunuhnya. Dalam dua tebasan. Kepalanya sudah terpisah dari tubuhnya. Hanya ada bau busuk darah yang mengalir keluar dari tubuh mereka. Sudah tidak ada bau busuk yang berhembus bersamaan dengan angin dingin yang berdesir melewati tubuhku.

The Crescent Moon (Moon Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang