Bab 17: Keterikatan

80 14 1
                                    

Mataku terbuka dan aku sedang menatap langit-langit kamar tidur yang aku tempati di mansion Keluarga Salvatore. Aku menghela napas panjang. Berusaha mengingat-ingat bagaimana aku bisa berada di tempat tidurku.

Kilasan aku mabuk dan masuk ke lobi mansion, kemudian Lord Frederick yang berusaha melecehkanku, aku yang hampir terjatuh dari tangga, Jasper menangkapku, dia menyembunyikan aku di balik punggungnya dari Lord Frederick, kemudian aku memohon padanya untuk mengantarku ke kamar tidur.

Setelahnya, aku merasa ngeri untuk memikirkannya didalam ingatanku. Walaupun kilasan semalam masih berputar didalam otakku. Aku berusaha untuk tidak menjerit. Sebagai gantinya, aku mengacak-acak rambutku untuk melampiaskan rasa frustasiku.

Aku menciumnya.

Kami telah berciuman.

Dan itu bukan hanya sekedar ciuman bisa.

Aku langsung bangun dan duduk di atas kasurku, mengusap wajahku dengan kasar. Hingga beberapa helai rambutku menggantung dengan kusut menutupi separuh wajahku.

Ada pergerakan dari sudut mataku, "Aku anggap, kamu mengingatnya." Suaranya terdengar terhibur.

Aku menyentakkan ke kepalaku ke arahnya dan menatapnya sambil melotot karena terlalu terkejut dengan kehadirannya. Aroma musk dan vanila manis menguar dari tubuhnya, samar-samar aku juga menangkap bau tubuhku bercampur dengan aroma miliknya. Dia telah mengganti pakaiannya dan duduk di atas satu sofa single yang sebelumnya berada di ruang tamu kamarku, sambil memegang sebuah buku dengan sampul jurnal yang terlihat familiar.

Itu jurnal salah satu leluhurku.

Tanganku langsung terulur dan berusaha mengambilnya dari tangan Jasper. Tapi, dia lebih cepat dan menariknya menjauh dariku. "Sepertinya, mabukmu sudah hilang." Ucapnya masih terhibur sambil menyinggungkan senyuman mengejeknya padaku.

"Kenapa kamu ada disini, Jasper?" Desisku.

Dia memiringkan kepalanya dan menampilkan raut tidak percaya yang dibuat-buat. "Kamu memintaku tinggal, semalam. Aku sangat yakin kamu mengingatnya."

Aku menutup mataku sambil mendongakkan kepalaku ke atas. Dewi, kumohon berikan aku kekuatan untuk menghadapi mahkluk usil satu ini.

"Apakah kamu sedang berdoa?" Jasper bertanya penasaran.

Membuka mataku, aku menatap ke arahnya. "Ya, aku meminta pada Dewi untuk—"

Jasper menyela sebelum aku bisa menyelesaikannya. "Bagus! Aku yakin dia telah menjawabnya." Kemudian, dia meletakkan jurnal leluhurku di atas meja rias. Mengangkat tangannya, dia menjetikkannya tepat di hadapanku.

Sebuah benang berwarna ungu bersinar melingkari jari manis tangan kanannya. Benang itu memanjang hingga berakhir melingkari jari manis tangan kananku.

Astaga,

Astaga,

Bagaimana bisa?

Aku menatap bolak-balik antara Jasper dan jari manis tangan kananku selama beberapa saat. "Bagaimana bisa?" Suaraku hanya terdengar seperti cicitan.

Senyuman kemenangan mengembang pada wajahnya. "Aku masih setengah Dracula, Lorry sayang." Dia berusaha mengingatkan aku.

Jasper benar-benar keturunan campuran. Apakah dia juga memiliki kemampuan? Aku bahkan tidak tahu apa kemampuannya.

Apakah dia seorang pemikat?

"Ini adalah ikatan pasangan kita." Dia mulai menjelaskan. "Aku yakin kamu mengetahuinya sejak kamu bertemu denganku setelah tidur panjangmu. Itukah kenapa kamu berusaha menghindariku dan membenciku, Lorry? Karena aku bukanlah seorang Dracula murni sepertimu." Tubuhnya bergerak mendekatiku, pandangan matanya yang menggelap berusaha menembus diriku untuk sebuah jawaban. "Katakan padaku alasanmu, Lorry sayang."

The Crescent Moon (Moon Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang