Bab 14: Kembali ke Awal

78 12 0
                                    

Sebut saja aku seorang pengecut.

Aku memang seorang pengecut.

Aku kabur dari kastil Klan Snow Moon saat tengah malam.

Aku hanya meninggalkan surat untuk Theor (Aku berterima kasih padanya karena dia telah membantuku, kemudian menyelipkan satu paragraf penuh permintaan maaf untuk Claire karena tidak bisa berpamitan dengannya), sedangkan surat untuk Rhea (Aku mengucapkan selamat tinggal dan meminta maaf karena tidak sempat berpamitan padanya dan Theron. Aku juga menuliskan dua paragraf penuh kalau aku benar-benar menyesal tidak berpamitan pada putranya), dan terakhir untuk Jasper (Aku hanya menulis bahwa ada hal yang mendesak terjadi di kastilku dan aku akan mengirim dua orangku untuk menggantikanku berburu)

Angin dingin menerpa pipiku, menerbangkan rambutku, hingga jubah pinjamanku. Saat aku mulai melesat ke langit yang gelap di atas punggung Theseus. Aku telah memutuskan, bahwa tidak bisa lagi berada di tengah-tengah mereka semua. Ini saatnya aku mengambil waktu sendirian. Seperti waktu sebelumnya. Aku tidak ingin ada  satupun orang yang tau. Bahkan Cassius sekalipun. Aku tidak mau dia panik dan melakukan beberapa eksperimen yang ekstrim dengan racikan minumannya.

Aku masih meninggalkan tas perbekalanku di kastil Klan Hunters Moon. Jadi, aku membuat pengingat untuk diriku. Jika situasinya membaik, aku akan bekunjung lagi dan mengambilnya. Aku memacu kecepatan Theseus dengan menepuk satu sisi wajahnya. Dia langsung mengetahui desakanku dan terbang melesat semakin cepat di udara. Bulan purnama menyambut kami saat aku terbang di angkasa. Sinarnya yang terang menjadi penerang jalan untukku dan Theseus kembali pulang.

Penerbangan kami hanya langsung beberapa menit. Setelah melewati kabut tebal. Kami akhirnya disambut menara kastilku yang telah lapuk. Theseus sempat terbang mengelilingi kastilku satu putaran penuh. Seperti berusaha menunjukkan padaku bagaimana keadaan kastilku yang malang.

Aku menepuk sisi wajahnya dengan pelan. "Terima kasih, Theseus."

Dia menjawabnya dengan menarik kepalanya dan meringkik. Lalu melesat kebawah dengan menukik tajam dan melipat kedua sayap hitamnya yang besar. Sekelilingku memburam karena betapa cepatnya dia menukik. Bahkan rambutku yang tergerai melecut melalui wajahku. Mataku terasa perih karena beberapa butiran salju memasuki mataku. Ketika hamparan salju mulai mendekati pandanganku. Theseus melebarkan sayapnya dan mendarat dengan kasar. Hingga aku hampir terlempar dari punggungnya. Aku menarik surainya sebagai pegangan agar tubuhku tidak terlontar dari atas punggungnya. "Astaga, Theseus. Apa kamu belajar trik baru?" Aku mulai mengomel.

Theseus menjawabnya dengan ringkikan yang hampir menyerupai suara tawa. 

Yah, setidaknya hari ini dia tidak menyenggol tanaman kesayangan Cassius yang ada di samping kami. Aku turun dari punggung Theseus dan berjalan ke pagar pembatas ladang anggur yang berada di belakang halaman kastilku. Kedua kakiku berjinjit, separuh tubuh atasku menunduk ke arah beberapa tanaman anggur, kemudian memetik beberapa. Aku menarik tubuhku dan meluruskan punggungku. Lalu, melemparkan beberapa buahnya ke arah Theseus. Dia langsung melompat seperti anjing dan menelan buah anggur yang aku lemparkan padanya. "Maaf, hanya ini yang aku punya."

Theseus meringkik dan berjalan mendekat ke arahku. Kemudian, menarik semua anggur yang aku petik dari genggaman tanganku. Dia menghabiskannya, dalam satu kunyahan cepat. "Apa kamu lapar, kawan? Apakah Cassius tidak memberi makanan yang cukup?"

Dia mendengus keras-keras tepat di depan wajahku.

Aku tergelak. "Baiklah, setelah hari ini. Aku akan mengajakmu berkeliling. Kita akan berburu makanan yang lebih pantas untukmu."

***

Selama hampir dua minggu penuh, aku hanya melakukan aktifitas yang berulang. Saat pagi hingga sore, aku berkeliling menyusuri perbatasan wilayahku bersama Theseus. Saat malam aku membaca ulang semua jurnal leluhurku, mencoba menemukan beberapa hal yang mungkin saja terlewat olehku dan mulai menulis semua pengamatan dan pengalamanku ke dalam jurnal milikku.

The Crescent Moon (Moon Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang