Bab 15: Sebuah Permintaan

70 12 0
                                    

Menjadi seorang pengiring pengantin wanita. Itu berarti aku harus hadir satu hari lebih awal dari tanggal pernikahan.

Sayangnya, aku juga harus hadir pada pesta lajang Lilian. Akan ada malam para gadis yang berisi cerita dan obrolan yang intim diantara para wanita. Dulu, aku akan bersemangat menantikan momen ini. Tapi, sekarang aku lebih suka menenggalamkan diriku ke dalam genangan busuk darah para mayat hidup.

Hari sudah sore, saat aku tiba di mansion keluarga Salvatore. Lilian memberiku kamar yang selalu aku tempati, ketika aku menginap ke mansion keluarga Salvatore. Sebuah kamar yang memiliki satu ruang tamu, ruang tidur, dan lengkap dengan kamar mandi yang lebih modern didalamnya. Ada perbaikan yang cukup mencengangkan pada kamarku. Sudah ada sebuah bak mandi yang bisa aku gunakan untuk berendam dan lengkap dengan segala parfum dan wewangian yang telah disiapkan.

Aroma lavender.

Aroma favoritku.

Karena aku sangat tertarik dengan bak mandi dan wewangiannya. Aku langsung menyiapkan air mandi dan mulai memasukkan wewangian favoritku kedalam air. Lalu, berendam dalam waktu yang lama.

Astaga, sudah lama aku tidak berendam. Aku mulai menutup mataku dan menikmati kedamaian kecilku. Tapi sayangnya, kedamaian itu hanya bertahan selama beberapa menit. Karena seseorang telah mengetuk pintu kamar mandiku.

Pintu kamar mandiku.

Aku langsung bangun dari bak mandi dan memakai handuk dengan melilitkannya ke tubuhku. Kemudian membuka pintunya secara perlahan-lahan. Aku menghembuskan napas lega saat melihat Lilian yang ada di balik pintu.

"Apa kamu tertidur?"

Aku membuka pintunya lebih lebar dan keluar dari kamar mandi. "Ya, aku suka wewangian dan parfumnya. Terima kasih sudah menyiapkannya untukku."

Lilian mengikuti langkahku sambil menyodorkan sebuah gaun padaku.

Sebuah gaun tidur berbahan sutra dengan model spaghetti strap yang minim. Gaunnya memiliki warna ungu muda dengan bordiran bunga merambat dengan tambahan kain marquesette hitam yang transparan.

*Pict hanya ilustrasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Pict hanya ilustrasi

Walaupun gaun tidurnya bagus dan aku menyukainnya. Tapi ini terlalu terbuka. " Aku tidak bisa memakai pakaian ini. Ini terlalu terbuka."

Lilian terkekeh. "Pesta lajangnya diadakan di kamarku. Hanya ada wanita diantara kita semua. Lagipula, mereka semua juga akan memakai pakaian serupa." Dia mencoba meyakinkanku. "Pesta lajangnya akan seru, Mallory. Percayalah."

Aku mengangguk menyerah, "Baiklah."

"Kamarku ada di lantai dua. Kamar yang paling ujung di sebelah timur. Jadi, kamu hanya perlu turun satu lantai dari kamarmu." Dia menjelaskan. "Satu lagi, pesta lajangku dimulai setelah makan malam. Jadi, bersiap-siap lah."

The Crescent Moon (Moon Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang