Bab 22: Sebuah Permulaan

71 15 0
                                    

Ada gumaman tidak setuju dan napas tertahan terkejut diantara orang-orangku. Raut wajah mereka kebingungan. Mereka menatapku dengan ragu dan tidak percaya, menuntut penjelasan yang lebih panjang dariku.

Aku melirik ke arah Jasper, dia berusaha menahan senyuman kemenangannya. Ini adalah momen yang paling dia tunggu-tunggu.

"Aku telah menemukan pasangan jiwaku."

Seluruh aula menjadi sunyi senyap. Sekarang, mereka semua memberikan pandangan pengertian padaku.

Jasper sudah tidak bisa lagi menahan senyuman puasnya.

"Setelah ini, aku akan memberikan semua tanggung jawabku pada Cassius sebagai Lord Desmond yang baru." Walaupun Cassius sempat menolak saat aku menyebutkanya, tapi dia langsung berubah pikiran ketika aku menyebutkan bahwa Jasper akan membantunya. "Kedepannya, aku juga tidak akan lagi tinggal di kastil ini." Aku menambahkan. "Kuharap, kalian semua menghargai keputusanku."

Semua orang-orangku mengangguk. Mereka memberikan aku pandangan yang tulus sebagai salam perpisahan.

Jasper berdiri dari tempat duduknya sambil mengangkat satu tangannya, "Bolehkah aku menambahkan bagianku?"

Aku mengangguk.

Dia berbalik membelakangiku dan memberikan bungkukan salam pada semua orang-orangku. Saat dia meluruskan punggungnya, dia berkata. "Namaku Jasper McAllister. Aku adalah pasangan jiwa Lady kalian. Aku berjanji pada kalian semuanya akan menjaganya." Ucapnya sambil mendaratkan satu tangannya tepat di atas jantungnya. "Dan aku telah berdiskusi dengannya," Pandangannya beralih pada langit-langit aula ini. "Kastil ini benar-benar membutuhkan perbaikan secara menyeluruh."

Cassius menyinggungkan sebuah senyuman, saat semua orang-orangku mengikuti pandangan Jasper ke arah langit-langit.

"Jadi, aku menawarkan mansionku sebagai tempat sementara untuk kalian semua tinggal." Jasper berbalik ke arah Cassius, "Selanjutnya, aku menawarkan pada adik iparku untuk menjadikan tempat ini sebagai sebuah rumah produksi anggur miliknya. Dengan begitu, aku yakin kastil ini akan menjadi lebih hidup." Dia kembali berbalik ke arah kerumunan orang-orangku. "Dan kehidupan kalian semua akan benar-benar terjamin di bawah kepemimpinan Lord Desmond yang baru. Anggap saja, ini kompensasi dariku karena membawa pergi Lady kalian." Ucapnya sambil tersenyum angkuh. 

Aku berusaha menahan diri agar tidak memutar kedua mataku.

Setelah beberapa saat terjadi jeda keheningan, ada ledakan tawa disekeliling kami dan gumaman persetujuan. Semua orang-orang berjalan mendekati Jasper dan menyambutnya, mereka semua mengumamkan kata selamat dan terima kasih. Bahkan Laroi dan Leroi juga melakukannya.

Aku mulai turun dari mimbar dan mengucapkan salam perpisahan pada orang-orangku. Kami tidak akan bertemu lagi hingga Jasper memulai perbaikan pada kastil ini. Jika saat itu tiba, maka aku sendiri yang akan menyambut mereka di mansion Klan Crescent.

Setelah aku mengucapkan perpisahan pada orang-orangku. Cassius mendekat dari belakangku. Dia membuka kedua lengannya padaku. Aku menyambut pelukannya. Dia mengistirahatkan dagunya di bahuku. "Aku tidak menyangka, ini adalah harinya. Kupikir kamu akan selalu sendirian sampai semua orang-orang kita meninggalkan kastil ini." Ucapnya bergurau sambil melepaskan pelukan kami. 

Dia memandangku. "Kuharap kamu bahagia bersamanya, Lorry." Ucapannya benar-benar tulus. 

Aku memukul lengannya, "Jangan bertingkah seperti aku pergi jauh. Kedepannya, kamu masih akan sering bertemu denganku. Apalagi, dalam sepuluh hari lagi. Akan ada pertemuan yang harus kamu hadiri, sebagai Lord Desmond yang baru." Aku mengingatkannya.

Cassius meringis ngeri sambil mengusap lengannya. "Astaga, aku ingat." Wajahnya berubah, dia seperti mengingat sesuatu. "Apakah kamu akan duduk di belakangku sambil memperkenalkan aku pada pemimpin lainnya?" Ada sedikit kepanikan dalam nada suaranya.

The Crescent Moon (Moon Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang