Bab 39: Kebenaran yang Utuh

48 15 3
                                    

Lance melangkah dengan perlahan ke arahku. "Ini aku." Ucapnya lembut.

Aku berusaha untuk tidak mundur dan berbalik untuk berlari.

Kenapa dia ada disini?

Apa yang dia lakukan disini?

Hanya tinggal dua langkah, sebelum dia sepenuhnya berada di hadapanku.

"Berhenti!" Aku memerintah.

Dia menghentikan langkahnya. Tatapannya sama sekali tidak meninggalkan aku. "Aku ingin berbicara denganmu."

"Tidak ada yang perlu dibicarakan, Lance." Aku mendesis diantara gigiku yang telah terkatup.

Aku melihat mobil Jane melaju melewatiku dan berhenti tidak jauh di belakang Lance. Tanpa membuang waktu lagi, aku berjalan melewatinya.

Dia tentu saja tidak menyerah. Tangannya menangkap lenganku dan tidak melepaskannya. "Tahukah kamu, perbuatan apa yang telah dilakukan Jasper?"

Aku menatapnya dengan tajam. Walaupun aku tidak mengatakan pertanyaanku. Lance tentu saja menangkapnya dan dengan senang hati menjawabnya. "Dia adalah mahkluk yang kejam. Dia adalah seorang pemburu yang tidak pernah mengampuni mangsanya."

"Aku tidak peduli, Lance." Ucapku sambil menyentakkan lenganku darinya. Tapi, dia sama sekali tidak melepaskannya.

"Ingatkah kamu saat kita berkunjung ke London. Malam itu, ketika aku kembali dengan babak belur dan beberapa tulangku remuk." Geramnya kesal. "Itu adalah perbuatannya. Jika aku tidak melawannya saat itu. Mungkin dia sudah membunuhmu malam itu."

Tidak mungkin.

Lance pasti berusaha menipuku.

"Hentikan omong kosongmu, Lance!" Aku berteriak frustasi. "Lepaskan aku!"

Lance mulai berteriak ke arahku. "Pernahkah dia mengatakan padamu semua perbuatan menjijikannya? Dia mengkonsumsi darah kaumnya sendiri dan membuat campuran dengan darah manusia untuk mencegah penuaannya. Dia adalah monster, Lorry. Dia melakukan apapun untuk memenuhi kepentingannya sendiri!" Beberapa pejalan kaki yang lewat di sekitar kami mulai berhenti untuk mendengarkan pertengkaran kecil kami.

"Dia bahkan mengambilmu dariku." Bisiknya dengan sendu. "Dia tahu tentang kita. Dia tahu betapa aku sangat mencintaimu. Tapi, dia tetap saja mengambilmu dariku." Tangannya yang mencengkram lenganku kini turun dan mengambil tanganku. Mengenggamnya, seperti sebuah ajakan dan bujukan. "Kumohon, ikutlah denganku."

Aku merasakan aromanya yang pekat, bahkan pada ruangan terbuka. Musk dan vanila yang manis. Detik berikutnya, aku ditarik mundur dari Lance. 

Lengan yang familiar memeluk tubuhku. Dia mendorong tubuhku dengan lembut kebelakang—menyembunyikan aku di balik punggungnya.

"Pergilah, Vale." Geramnya penuh ancaman. "Jika kamu melukainya, aku benar-benar akan membunuhmu tanpa berpikir panjang."

Lance mengejek. "Walaupun aku salah satu dari sembilan dewan? Posisi kita sama, Jasper. Mereka bisa saja memberi hukuman berat padamu. Apalagi tingkah kurang ajarmu yang terakhir."

"Aku serius, Vale." Desisnya sambil menggertakkan giginya.

"Kamu tidak mengatakan apapun padanya?" Lance menantang. "Terlalu pengecut? Atau kamu takut dia lebih memilih aku daripada mahkluk mengerikan sepertimu?"

Jasper berbalik dari Lance dan menunduk padaku. Suaranya hanya terdengar seperti bisikan rendah. "Kumohon, kembalilah bersama Jane." Warna iris mata ungunya berkilauan meredup.

Banyak sekali yang ingin aku tanyakan padanya saat ini. Tapi, seperti yang terlihat. Mereka berdua memang saling mengenal dan itu membuktikan, bahwa apa yang dikatakan Lance memang memiliki kebenaran.

The Crescent Moon (Moon Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang