Bab 19: Bulan Huters Moon

85 16 0
                                    

Aku membuka mataku dan menatap langit-langit yang telah termakan jamur. Aku berada di atas tempat tidurku. Tidak ada seorangpun yang tinggal di kamarku, saat aku bangun. Bahkan ketika aku keluar ke ruang kerjaku. Tidak ada seorangpun yang menunggu.

Aku masih merasakan rasa nyeri tepat di jantungku. Walaupun sudah tidak ada sensasi cambukan. Tapi aku masih merasa tidak nyaman. Berulang kali, aku mengusapnya dengan tanganku. Aku berjalan melewati mejaku dan menemukan sebuah kotak berwarna hitam dengan penutupnya yang berwarna merah. Tepat di atas penutupnya, ada sebuah amplop surat. Membukanya, aku meraih surat yang ada didalamnya.

Baiklah, aku memaafkanmu. Apakah kamu pergi karena Jasper? Apakah kamu sedang menyembunyikan sesuatu? Jika kamu membutuhkan bantuanku, aku pasti akan membantumu. Apapun permasalahanmu.

Sebentar lagi adalah bulan Huters Moon. Saat aku mengadakannya dan mengundangmu, kamu selalu melewatkannya. Walaupun kamu selalu memberiku hadiah sebagai permintaan maafmu, tapi aku ingin sekali kamu hadir. Aku akan mengirim Dain untuk menjemputmu dan Cassius untuk memastikan kamu hadir tahun ini.

Rhea

Tepat dibalik suratnya, ada sebuah undangan yang berisi tanggal dan waktu perayaan bulan Hunters Moon berlangsung.

Pintu ruangan kerjaku terbuka, Cassius masuk kedalam sambil membawa nampan yang diatasnya sudah ada swan wine decanter  dan gelas kosong. Cairan didalam decanter itu terlihat lebih pekat dan gelap. Aku mencium aroma darah manusia yang menguar dengan kuat dari dalamnya. "Perayaannya dua hari lagi dan kamu telah tertidur selama lima hari." Dia menggerutu. Wajahnya berkerut kesal.

"Apakah kamu memburu manusia?"

Bibirnya mengerucut. "Aku tidak peduli. Kamu sedang sakit dan membutuhkannya."

"Aku tidak akan meminumnya."

"Kalau begitu, aku akan memanggil Jasper kemari."

Sejak kapan Cassius memanggil nama depannya? Terakhir kali Jasper berkunjung kemari. Dia bahkan takut padanya. Apa yang diantara mereka terjadi saat aku sedang tertidur?

Cassius seperti melihat pertanyaan yang terucap dari wajahku. "Aku sudah tahu semuanya, dia mengatakan semuanya pada kami. Kumohon, berhenti mengusirnya, Lorry! Dia peduli padamu." Dia melangkah ke sampingku dan membanting nampannya dengan keras di atas permukaan mejaku. Hingga membuat serbuk kayu berjatuhan dari meja kerjaku yang lapuk.

Cassius sangat mencintai decanter nya lebih dari apapun. Tapi dia telah membanting nampannya disampingku. Bahkan kaca decanter nya ikut bergetar saking kerasnya dia membanting nampannya. Itu berarti dia benar-benar kesal dan marah padaku.

"Kenapa kamu tidak mengatakan apapun padaku, Lorry. Apakah aku harus mendengarnya dari orang lain? Aku adalah saudaramu. Aku bahkan harus mendengar dari Leroi bahwa Jasper lah yang menyelamatkanmu, saat kamu menghilang selama tiga minggu. Aku menunggu kamu mengatakan sesuatu. Tapi kamu tidak mengatakan apapun!" Dia membentak padaku di akhir kalimatnya. Dia benar-benar melampiaskan kekesalannya. Seperti telah menahannya selama berhari-hari, menunggu aku bangun.

The Crescent Moon (Moon Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang