Sesampainya di rumah Hana segera membawa masuk barang belanjaan yang tadi dibelikan oleh ayahnya dan ayahnya pun berpamitan kepada Hana untuk mengantar Monica pulang akan tetapi sebelum itu ayahnya pergi untuk berganti baju sedangkan Monica berpamitan pada Hana dan malah membicarakan perkataannya yang membuat Hana tersinggung.
"Yasuda kalo gitu tante pamit pulang ya Hana, nanti tante akan sering-sering kesini supaya kamu tidak kesepian dan kita akan sering-sering pergi berbelanja seperti tadi setidaknya meski tante bukan ibu kamu tapi jika mau kamu boleh menganggap tante ibumu. Kamu jangan berharap bisa mendapatkan waktu banyak dari ibumu dia itukan selalu sibuk kerja dan pasti dia akan lebih memilih pekerjaan daripada mengurus kamu" Ucapnya pada Hana tanpa memikirkan perasaan gadis itu.
"Lagipula untuk apa dia menikah dan mempunyai anak jika setelah anaknya lahir ia malah tidak mau mengurusnya dan sepertinya dia juga tidak lagi mengurus ayahmu dan untungnya ayahmu bertemu dengan tante yang baik hati ini meski hanya sekedar sekertaris di kantor ayahmu tapi tante siapa melayani ayahmu bahkan diluar pekerjaan kantor" Ucapnya lagi pada Hana sedangkan Hana yang mendengar hal itu semakin kesal karena perempuan itu sudah berani-beraninya menjelekkan ibunya.
"Jangan berbicara yang tidak-tidak tentang ibu tante meski ibu selalu sibuk bekerja Hana yakin pasti ibu menyayangi Hana mungkin saja ibu bekerja dengan kerasa untuk menjamin masa depan Hana" Ucap Hana pada perempuan itu.
"Jangan naif Hana sebenarnya kamu tau kan sekaya apa ayahmu bahkan jika ibumu pun tidak bekerja masa depanmu akan tetap terjamin oleh ayahmu toh nantinya dia juga tidak akan menelantarkan anak perempuannya" Ucap Monica pada Hana.
"Kamu tahu katanya sedari dulu ayahmu sangat menginginkan anak perempuan makanya dia selalu memanjakan mu meski dari dulu ia selalu sibuk bekerja sama seperti ibumu tapi setidaknya kebutuhan mu selalu tercukupi olehnya bukan, dia juga yang selama ini selalu memberimu uang jajan selalu mentransfer uang ke rekening mu meski ibumu bekerja tapi pernahkah perempuan itu memberi uang jajan pernah perempuan itu bertanya apa putrinya kekurangan uang jajan atau tidak" Ucapnya lagi pada Hana.
"Mungkin saja ibu tidak memberiku uang jajan karena ia tahu kebutuhanku akan terpenuhi oleh ayah, dan yang tante bilang memang benar kebutuhan ku memang terpenuhi dengan uang ayah tapi sayangnya aku kehilangan waktunya yang menurutku waktu itu lebih penting daripada uang dan jika saja aku boleh memilih aku lebih terlahir di keluarga yang sederhana tapi selalu mengusahakan waktu dan kasih sayang untuk anaknya daripada terlahir di keluarga yang kaya raya tapi yang aku dapatkan hanya uang tapi aku bersyukur aku sudah kuat dan bisa melewati berbagai macam rintangan meski tanpa didampingi oleh orang tuaku" Ucap Hana pada Monica sambil menatap perempuan itu.
"Jika tante lihat sepertinya ibumu tidak menginginkan anak perempuan makanya ia tidak mau mengurus mu mungkin saja ia juga tidak menganggap mu, seharusnya kamu berterimakasih pada tante meski kamu bukan anak tante tapi tante sudah rela meluangkan sedikit waktu tante hari ini untukmu" Ucap Monica padanya.
"Jika memang ibu tidak menginginkanku lalu untuk apa tujuanku dilahirkan tante? aku berterimakasih pada tante karena sudah meluangkan waktunya untuk ku tapi tolong jika hadirnya tante hanya akan membuat pecahnya keluargaku tolong segera pergi saja tante, aku sedari dulu sudah tidak mendapatkan kasih sayang dan tidak mendapatkan waktu dari orang tuaku tapi setidaknya jangan buat mereka berpisah dan jangan ambil ayahku tante" Ucapnya pada Monica.
"Aku tidak yakin jika hubungan tante dan ayah hanya sekedar sekertaris dan bos, aku bukan anak kecil yang bisa kalian kecoh sejak kapan seorang sekertaris sampai rela menginap di rumah bosnya bahkan sampai memanggilnya mas" Ucapnya pada perempuan itu sedangkan perempuan itu hanya diam tidak menyahuti. Hana ingin kembar berbicara kepada perempuan itu akan tetapi ayahnya tiba-tiba datang dan mengajak Monica untuk segera pergi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Life Is Fair
Teen FictionGadis cantik dengan segudang lukanya, hidup yang penuh dengan jalan terjal, pendakian,bebatuan entah kebahagiaan apa di ujung sana hingga jalannya harus sesulit ini. Hidup itu adil? ya tentu saja hidup itu adil bagi setiap manusia yang selalu bersyu...