Seven. kepulangan orang tua?

8 1 0
                                    

Pagi ini Hana merasakan hal yang berbeda di mana pada saat sarapan pagi ini ia bisa merasakan sarapan bersama dengan kedua orang tuanya yang kebetulan sudah pulang dari luar kota tadi malam.

"Pagi ayah, ibu" ucapnya sambil tersenyum hangat.

"Iya pagi juga" ucap Melisa kepada anak gadisnya ini sedangkan Keiro hanya menoleh dan melanjutkan sarapannya tanpa membalas ucapan selamat pagi Hana.

Hana sendiri yang mendengar ibunya juga mengucapkan selamat pagi ia amat senang meski ayahnya tidak merespon setidaknya ia merasakan sedikit hal yang berbeda yang membuatnya senang pagi ini.

"Ayah dan ibu kapan sampai?" Ucapnya sembari mengambil piring dan menuangkan nasi pada putingnya.

"Tadi malam, mungkin saat kamu sudah tidur" ucap Keiro ayahnya.

"Sepertinya waktu ibu dan ayah datang Hana memang sudah tidur" Ucapnya dan setelah itu tidak ada yang memulai percakapan lagi hanya tersisa suara gesekan sendok dan piring di meja makan yang megah itu.

Orang tuanya selesai sarapan terlebih dahulu dan mereka berdua pun akan segera pergi ke kantor mereka masing-masing sedangkan Hana masih sibuk menghabisi sarapannya.

"Ibu dan ayah sudah ingin berangkat?" Tanyanya pada mereka padahal mereka baru sampai disini tadi malam dan pagi ini sudah akan bekerja kembali.

"Iya kami habisi saja makananmu" ucap ibunya.

"Ayah apa boleh Hana jika berangkat bersama ayah bukankah kita satu jalur" Ucapnya tapi malah ditolak mentah-mentah oleh Keiro.

"Tidak bisa ayah sedang buru-buru dan akan segera berangkat lagipula makananmu juga belum habis, habiskan makananmu dan berangkatlah dengan supir" ucapnya pada Hana dan Hana hanya diam tanpa menjawab perkataan ayahnya.

Meski ia tidak jadi berangkat dengan ayahnya tapi setidaknya ia sudah merasakan sarapan bersama orang tuanya pagi ini. jika ia ingat-ingat sepertinya ia terakhir sarapan dengan orang tuanya pada saat ia masih kls 1 SMA karena setelah itu orang tuanya selalu sibuk.

"Ambil oleh-oleh mu di ruang kerja ayah, disana ada beberapa paper bag yang ibu dan ayah sengaja belikan untukmu" Ucap Melisa pada anaknya karena ia dan suaminya memang sengaja membelikan oleh-oleh untuk Hana.

Meski ia sering sibuk dan jarang membagi waktu dengan Hana tapi tetap saja di lubuk hatinya yang paling dalam ia menyayangi anak gadisnya ini.

"Wahh tumben ibu dan ayah ingat padaku biasanya juga tidak pernah membelikan oleh-oleh" Ucap Hana sedangkan orang tuanya hanya diam sembari menatapnya.

Tapi benar juga yang anak ini katakan sejak dulu mereka memang jarang membeli Hana oleh-oleh ketika datang dari luar kota bahkan baju-baju Hana saja mereka tidak pernah membelikan dan mesti anak ini selalu membelinya sendiri.

"Ambil saja sebelum berangkat sekolah atau nanti pulang sekolah kami akan segera berangkat" Ucap Keiro pada putrinya.

Hana pun segera menyalami orang tuanya dan segara menghabiskan sarapannya yang masih tersisa kemudian ia segara pergi ke ruang kerja ayahnya untuk mengambil oleh-oleh yang orang tuanya belikan.

Setelah ia sampai dan membuka pintu ruang kerja ayahnya ternyata betul disana ada tiga paper bag yang memiliki warna dan ukuran yang berbeda. ada paper bag hitam dengan ukuran sedang, paper bag abu-abu dengan ukuran besar dan satu paper bag mini berwarna biru langit.

Ia pun segera mengambil semua paper bag itu dan membawanya ke kamarnya rencananya akan ia buka nanti sehabis pulang sekolah karena sekarang ia harus segera berangkat ke sekolah agar tidak telat.

"Tidak sabar mau membuka paper bag ini sepertinya ini oleh-oleh pertama dari ayah dan ibu di masa-masa remajaku, buka nanti saja deh aku kan harus sekolah" ucapnya lalu setelah itu ia segera turun dan berangkat ke sekolah dengan di antar oleh supir.

Life Is FairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang