Pagi ini Hana sudah siap dan rapi dengan seragam sekolahnya ia segera turun Ke bawah untuk melaksanakan sarapan dan sepertinya biasa hanya ada ia di meja makan yang besar itu mungkin saja kedua orang tuanya benar-benar tidak pulang malam tadi bahkan ibunya pun sudah tidak pulang selama 3 hari.
Ia tidak lagi ambil pusing menyikapi kedua orang tuanya lagipula benar yang kedua orang tuanya katakan bukankah ia memang sudah terbiasa ditinggal sendiri dan tidak di urus bahkan untuk sekedar mendapatkan waktu mereka saja ia tidak bisa. kini gadis itu sudah muak dengan segala kelakuan dan sikap orang tuanya bahkan pikirannya pun sudah menolak untuk memikirkan hal itu ia sudah tidak sanggup.
Lebih baik ia mencari saja kebahagiaannya di orang lain meski sebenarnya dia juga ingin mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya tapi sepertinya ia tidak boleh berharap lebih kepada kedua orang dewasa itu. mungkin nanti akan ada saatnya ia bisa merasakan kehangatan keluarga yang sedari dulu ia inginkan mungkin juga nanti orang tuanya akan sangat menyayanginya.
Iapun segera sarapan dan ketika sarapannya sudah selesai ia segera berangkat ke sekolah dengan diantar oleh supir.
Sesampainya di sekolah ia segera pergi ke kelas untuk menemui kedua sahabatnya itu dan ternyata mereka sudah ada di kelas saat ia sampai."Pagi Lestari, Pertiwi" Ucap Hana sambil menaruh tasnya di atas meja.
"Pagi juga Hana" Ucap kedua gadis itu.
"Oh iya katanya Fera sama temannya masih tetep di scors ya dan mereka bakalan masuk minggu depan" Ucap Pertiwi kepada mereka berdua.
"Iya katanya juga itu peringatan terakhir buat mereka bertiga jadi kalo nanti mereka bertiga berulah lagi pihak sekolah bakalan langsung ngeluarin mereka dari sekolah ini" Ucapnya pada Hana dan Pertiwi.
"Lo tau dari mana Tar?" Tanya Hana kepada Lestari.
"Gue tau dari Nugraha lah secara kan sepupu gue itu ketos dan dia juga yang ngelaporin Fera ke kepala sekolah" Ucapnya pada mereka berdua.
"Oh iya kalian tau ga Nugraha waktu itu marah banget bahkan kata anak IPS kelas mereka sampai acak-acakan karena ulah Nugraha" Ucap Pertiwi lagi.
"Iya gue juga tau kok tapi untungnya dia ga sampek main kekerasan sama mereka bertiga" Ucap Lestari lagi sedangkan Hana hanya mendengar percakapan mereka bertiga.
"Eh Han katanya lo ke rumah Nugraha ya" Ucap Lestari pada Hana.
"Iya kemaren gue kesana" Ucapnya pada Lestari.
"Kok lo gak ngajak gue sih, kmaren waktu gue kesana tante Rosa cerita kalau lo juga ke rumahnya tapi pas gue nyampe lo udah pulang di antar Nugraha" Ucap Lestari lagi.
"Iya tar sorry ya gue gatau kalau lo mau kesan juga nanti kalau gue kesana lagi gue kabarin biar kita barengan" Ucapnya pada Lestari dan diangguki oleh gadis itu.
"Cie cie udah ada yang dikenalin ke orang tuanya nih" Ucap Pertiwi kepada Hana.
"Iyalah Tiw apalagi orang tuanya juga seneng loh sama Hana" Ucap Lestari kemudian.
"Sepertinya gak akan lama lagi hubungan kalian bakalan jadi hubungan spesial nih" Ucap Pertiwi lagi.
"Ada bau-bau calon bu ketos nih" Ucap Lestari.
"Apasih kalian suka banget ya jahiliah gue" Ucap Hana pada mereka berdua dan akhirnya mereka tertawa bersama.
Karena bel sudah berbunyi mereka segera pergi menuju ke lapangan dan saat sampai di sana mereka segera berbaris dengan rapi akan tetapi mereka kebagian barisan di belakang karena mereka telat ke lapangan dan barisan depan sudah ditempati oleh siswa lain.
Kebetulan matahari pagi ini sangat bersinar dam cerah mereka yang berada di barisan paling belakang otomatis menjadi sangat merasakan panasnya matahari pagi ini karena dibelakang mereka tidak ada orang lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Is Fair
TienerfictieGadis cantik dengan segudang lukanya, hidup yang penuh dengan jalan terjal, pendakian,bebatuan entah kebahagiaan apa di ujung sana hingga jalannya harus sesulit ini. Hidup itu adil? ya tentu saja hidup itu adil bagi setiap manusia yang selalu bersyu...