Malam ini Hana kembali makan malam seorang diri karena orangtuanya yang juga belum pulang lagipula jika orang tuanya sudah pulang belum tentu mereka mau menemani Hana makam malam.
Setelah makan malam selesai gadis itu membantu bi Ningsih membereskan bekas makannya walaupun dilarang oleh bi Ningsih ia tetap ngotot berniat akan membantu bi Ningsih membereskan bekasnya makan tadi. setelah selesai ia langsung menuju ke ruang tengah untuk menonton televisi dan menikmati camilan.
Tiba-tiba saja telfonnya berbunyi dan setelah ia lihat ternyata asisten ayahnya menelfonnya karena penasaran akhirnya iapun segera mengangkat telfonnya.
"Halo ada apa?" Ucapnya pada orang di sebrang telfon sana.
"Halo non Hana, apa non sedang berada di rumah" Ucap asisten ayahnya kepadanya.
"Iya saya sedang di rumah" Ucap Hana kemudian.
"Kalau begitu saya akan segera ke sana untuk mengantar tuan" Ucapnya pada Hana yang membuat ia bingung kenapa ayahnya harus di antar pulang bukankah laki-laki itu membawa mobil pribadi.
"Loh ayah kenapa?" Tanyanya.
"Nanti saja jelaskan saat di rumah saja ya non" Ucapnya dan disetujui oleh Hana dan telfon pun segera dimatikan.
"Ayah kenapa ya kira-kira kok harus diantar pulang bukannya ayah bawak mobil sendiri, apa ayah sakit ya" Monolognya pada diri sendiri ia pun memutuskan untuk menunggu asisten ayahnya itu di ruang tamu.
Setelah menunggu beberapa menit asisten ayahnya pun datang membawa ayahnya masuk dengan keadaan ayahnya yang mengalami mabuk berat dan tentunya juga bersama Monica.
"Loh ayah kenapa" Ucapnya pada asisten ayahnya.
"Tunggi sebentar ya non masih ada Monica yang saya harus turunkan dari mobil" Ucap asisten ayahnya itu dan ia segera keluar lalu kembali masuk bersama Monica yang sudah mabuk parah juga.
Dua orang itupun berada di kursi dan mereka keduanya juga sama-sama sudah lemas.
"Kenapa mereka berdua bisa seperti ini" Tanya Hana pada asisten ayahnya.
"Mereka berdua sepertinya pergi ke club dan mabuk parah untung saja saya di telfon oleh pemilik club itu yang kebetulan sudah kenal baik dengan saya dan ayahmu" Ucapnya pada Hana.
"Lalu bagaimana dengan tante Monica kenapa juga dibawa kesini" Ucap Hana pada asisten ayahnya.
"Perempuan itu terus menghalangi saya untuk membawa pulang tuan non, ia bilang ia dan tuan masih belum bersenang-senang dan agar ia membolehkan saya membawa pulang tuan saya ajak saja dia sekalian dan ternyata ia mau" Ucapnya dan diangguki oleh Hana menurut Hana mungkin perempuan itu yang mengajak ayahnya ke club.
Kedua orang yang sedang mereka bicarakan masih tetap berada di kursi dan sama-sama dalam keadaan tidak sadar karena pengaruh minuman keras dan yang membuat Hana merasa jijik yaitu Monica dengan sengaja terus-menerus menempeli ayah Hana meski sudah di tepis oleh ayahnya itu perempuan itu juga bergelayut manja di lengan ayah Hana.
"Mas setelah ini kita bersenang-senang di dalam kamar sana kan" Ucap Monica yang masih dipengaruhi minuman keras.
"Tidak aku tidak mau dengan wanita seperti yang sudah berkali-kali ganti pasangan" Ucap Keiro ayah Hana dan ia juga menepis tangan Monica yang bergelayut manja di lengannya.
"Daripada kau bersama istrimu itu mas dia terlalu sibuk bukan" Ucap Monica lagi pada Keiro.
Hana yang mendengar itupun merasa sangat kesal dengan perempuan itu apalagi perempuan itu juga terang-terangan menggoda ayahnya. Iapun menyuruh asisten ayahnya untuk memindahkan ayahnya ke kamar tamu karena kasihan jika ia menyuruhnya memindahkan ke kamar ayahnya yang berada di atas sana."Gadis sialan gara-gara kamu mas Keiro jadi pergi dari aku" Ucap Monica kepada Hana yang menemaninya.
"Kamu yang sialan berani-beraninya kamu menggoda ayahku yang jelas-jelas sudah punya istri dan anak" Ucapnya pada Monica.
"Liat saja akan ku pastikan ibu dan ayahmu berpisah lalu setelah itu aku yang akan menjadi nyonya di rumah mewah ini" Ucapnya lagi pada Hana dan perempuan itu juga tertawa mungkin saja ia membayangkan menjadi nyonya di rumah ini yang jelas-jelas tidak akan pernah terjadi.
"Selama masih ada aku tidak akan aku biarkan kamu merusak keluarga" Ucapnya pada Monica.
"Merusak keluargamu? memangnya kau dianggap keluarga oleh mereka bukankah selama ini mereka tidak pernah mengurusmu" Ucapnya lagi pada Hana yang membuat gadis itu semakin kesal.
"Tapi bagaimana pun juga mereka orang tuaku dan akan ku pastikan mereka berdua tidak akan berpisah" Ucapnya lagi pada Monica.
"Lihat saja nanti aku akan terus menggoda ayahmu dan membuatnya mau menyentuhku lalu setelah itu akan ku rebut dia dari ibumu" Ucapnya pada Hana.
"Dasar perempuan gila" Ucap Hana pada perempuan itu yang setengah sadar.
Karena asisten ayahnya yang sudah kembali ia segera menyuruhnya membawa pergi Monica karena ia tidak ingin perempuan itu ada di rumah ini, meski Monica terus saja memberontak dan memanggil-manggil nama ayahnya Hana tetap tidak perduli dan akhirnya perempuan itu pergi bersama asisten ayahnya.
Ia berniat untuk menghampiri ayahnya dan melihat kondisi laki-laki itu dan setelah ia sampai ternyata ayahnya masih di pengaruhi efek minuman keras dan juga sesekali ia mengigau.
"Pergi Monica aku tidak mau bersamamu aku tidak serius padamu aku hanya ingin bermain-main" Ucapnya pada Hana yang duduk di tepi ranjang yang ia tiduri mungkin ia pikir yang datang adalah Monica.
Satu fakta baru yang Hana temukan ternyata benar dugaannya ayahnya dan Monica bukan sekedar sekertaris dan bos ternyata kedua orang itu sudah bermain-main di belakang ibunya. satu kebohongan sudah ia temukan entah berapa kebohongan lagi yang nantinya akan ia terima setelah ini. Karena ia tidak tahan dengan aroma minuman keras saat ayahnya berbicara ia memutuskan untuk segera pergi ke kamarnya dan tidak lupa juga menutup pintu kamar itu agar ayahnya beristirahat.
Setelah sampai di kamar ia langsung segera beristirahat akan tetapi ia juga masih memikirkan ucapan perempuan tadi.
"Jika benar tante Monica ingin membuatnya ayah dan ibu berpisah lalu bagaimana jika perempuan itu berhasil dan keluargaku menjadi terpecah dan bahkan mungkin aku tidak akan memiliki orangtua yang lengkap seperti sekarang" Monolognya sambil memandangi langit-langit kamarnya.
"Tapi akan ku pastikan sebelum perempuan itu berhasil aku yang terlebih dahulu akan menyingkirkan ia dari ayah, setidaknya jika selama ini aku tidak merasakan kasih sayang dari orang tuaku aku masih punya kedua orang tua yang lengkap" Ucapnya lagi dan setelah itu.ia memutuskan untuk segera beristirahat.
memikirkan banyak bal juga membutuhkan tenaga dan energi yang besar jadi ia lebih memilih untuk beristirahat agar pikirannya tenang.___________________________________________________
Hallaw guys happy reading
Jangan lupa vote dan komennya
Tandai typo kalau ada kesalahan penulisan
Jangan lupa share sebanyak-banyaknya biar saya makin rajin nulisnya buat yang mau ngasih masukan juga gapapaSee you
Happy reading all
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Is Fair
Novela JuvenilGadis cantik dengan segudang lukanya, hidup yang penuh dengan jalan terjal, pendakian,bebatuan entah kebahagiaan apa di ujung sana hingga jalannya harus sesulit ini. Hidup itu adil? ya tentu saja hidup itu adil bagi setiap manusia yang selalu bersyu...