Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit mereka kini telah sampai di tempat makan pilihan Hana dan yang membuat Nugraha heran Hana memilih warung makan pecel lele yang letaknya berada di pinggir jalan.
"Na lo serius mau makan disini?" Tanya Nugraha pada Hana saat mereka baru sampai di tempat itu.
"Iya Nu emang kenapa lo gak mau ya atau lo gak suka makan pecel lele" Ucap Hana kepada Nugraha.
"Nggak bukan gitu Na gue suka kok makan pecel lele tapi gue heran aja sama lo, kalau gue kan emang udah pernah makan di tempat kayak gini sedangkan lo pasti ini baru pertama kalinya lo makan di pinggir jalan kayak gini" Ucapnya pada Hana.
"Nah justru itu gue pengen ngerasain makan di tempat kayak gini soalnya setiap gue lewat di sini tempat makan ini selalu rame dan gue juga belum pernah makan pecel lele" Ucap Hana kepada Nugraha.
"Jadi lo belum pernah makan pecel lele Na?" Tanya Nugraha pada Hana.
"Belum Nu makanya gue ngajak lo kesini" Ucapnya lagi.
"Yaudah kita langsung masuk aja keburu nanti tambah rame" ucap Nugraha dan mereka pun akhirnya memasuki tempat makan itu lalu kemudian segera memesan makanan.
Setelah makanan datang mereka pun segera menikmati makanan yang mereka pesan sambil sesekali mengobrol bersama.
"Enak banget Nu gue suka" Ucap Hana kepada Nugraha.
"Iya ini gak kalah enak sama pecel lele langganan gue sama ibu, ini bakalan jadi tempat makan yang bakal sering gue kunjungi" ucap Nugraha pada Hana.
"Iya nanti kapan-kapan kita kesini lagi ya Nu" Ucap Hana pada Nugraha.
"Iya Na kapanpun yang lo mau gue siap kok" Ucap Nugraha sambil tersenyum kepada Hana.
Mereka pun memakan makanannya sampai habis lalu setelah ini Nugraha akan mengantar Hana pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.
Setelah sampai di lampu merah yang tak jauh dari tempat makan tadi Hana seperti melihat ayahnya bersama seorang perempuan dan sepertinya perempuan itu bukanlah ibunya akan tetapi ia tidak bisa memastikan dengan jelas karena lampu sudah berubah menjadi hijau dan semua kendaraan juga kembali berjalan.
Nugraha yang melihat Hana dari kaca spion pun bertanya mengapa gadis ini tiba-tiba diam.
"Han lo gapapa kan lo liat apa tadi?" Ucap Nugraha pada Hana.
"Iya Nu gue gapapa kok gue tadi cuman lagi liat mobil-mobil kok" Ucapnya terpaksa berbohong meski Nugraha tau ada yang gadis ini sembunyikan tapi ia berpura-pura seolah percaya.
Sesampainya di depan rumah Hana, Hana pun segera turun dan mengucapkan terimakasih kepada Nugraha.
"Makasih ya Nu buat malam ini gue bahagia banget" Ucapnya pada Nugraha sambil memeluk boneka kucing yang cowok itu berikan.
"Iya Na Sama-sama kalau gitu gue pamit ya" Ucap Nugraha.
"Lo gak mau mampir dulu Nu?" Ucapnya menawari Nugraha untuk mampir.
"Lain kali aja ya Na udah malem ibu pasti udah nunggu gue pulang" ucap Nugraha.
"Yaudah kalau gitu hati-hati ya Nu salam juga buat ibu" Ucap Hana pada Nugraha.
"Iya Han nanti gue bilangin ke ibu, lo habis ini langsung istirahat ya uda malem" Ucap Nugraha.
"Iya Nu lo juga ya" Ucapnya dan diangguki oleh cowok itu.
Motor Scoopy yang Nugraha pakai sudah menjauh dari depan rumahnya dan Hana pun segera masuk ke dalam rumahnya dan ternyata mobil ibunya sudah terparkir rapi di dalam sana, jika ibunya sudah pulang lalu siapa perempuan yang ia temui bersama ayahnya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Is Fair
Ficção AdolescenteGadis cantik dengan segudang lukanya, hidup yang penuh dengan jalan terjal, pendakian,bebatuan entah kebahagiaan apa di ujung sana hingga jalannya harus sesulit ini. Hidup itu adil? ya tentu saja hidup itu adil bagi setiap manusia yang selalu bersyu...