Seperti yang sudah Nugraha sampaikan padanya bahwa cowok itu tidak bisa mengantarnya pulang dan akhirnya ia memilih untuk menelfon supirnya agar ia dijemput.
Mereka bertiga sedang berjalan beriringan menuju ke parkiran dan tidak sengaja bertemu dengan Fera dan dayang-dayangnya yang juga sedang menuju parkiran.
"Dasar cewek kcentilan" Ucap Fera pada Hana dan sahabatnya yang lewat di depan mereka.
"Heh siapa yang lo bilang kcentilan nenek lampir" Ucap Pertiwi yang terbawa emosi dan menghampiri mereka.
"Ya kalian lah siapa lagi emang ada orang selain kalian yang lewat di depan gue tadi" Ucapnya dengan nada sewot.
"Bilang aja kalian iri karena gabisa deket sama Nugraha dan lo Fer lo iri sama Hana kan" Ucap Lestari dengan nada yang juga tak kalah sewot.
"Gue iri sama dia gak level gue iri sama dia" Ucap Fera kemudian.
"Gue juga gak level buat bersaing sama lo karena sebelum bersaing aja lo udah kalah bukan" Ucap Hana pada Fera yang membuat cewek itu semakin benci kepada Hana.
"Udahlah mending kita pulang gausah ladenin hal yang gak penting" Ucap Lestari mengajak keduanya pulang dan merekapun segera pergi meninggalkan Fera dan teman-temannya.
"Awas aja besok gue jamin lo bakalan habis di tangan gue dan gue gak perduli kalau gue harus di scors lagi" Ucap Fera setelah Hana sudah pergi dari hadapannya.
Sesampainya di rumah Hana pun segera masuk ke dalam berniat akan segera istirahat akan tetapi ia urungkan karena ia bertemu dengan ibunya yang sedang berada di ruang tamu.
"Ibu sejak kapan pulang" Ucapnya sambil menyalami perempuan itu.
"Tadi, kamu baru pulang" Ucap Melisa kepada Hana.
"Iya bu Hana baru pulang" Ucapnya yang kemudian juga ikut duduk di sofa single si hadapan ibunya.
"Ibu pergi kemana sampai tidak pulang" Tanyanya pada Melisa.
"Ibu kerja Hana" Ucap Melisa.
"Hana dengar ibu sempat pulang lalu pergi lagi dan dijemput oleh seseorang" Ucap Hana lagi.
"Iya ibu pulang lalu kemudian kembali ke kantor di jemput oleh teman ibu untuk menemui clien" Ucapnya kepada Hana.
"Pergilah ke kamarmu lalu segera beristirahat ibu akan kembali ke kantor" Ucap Melisa kepada Hana.
"Ibu akan kembali ke kantor bukankah ibu baru pulang?" Tanya Hana pasalnya ibunya ini baru saja pulang lalu sudah akan kembali ke kantor sesibuk itukah sampai ia tidak betah berada di rumahnya sendiri.
"Iya banyak pekerjaan yang harus ibu handle" Ucapnya lagi pada Hana dan ibunya pun segera pergi menuju ke kantor Hana pun menyalaminya.
"Hati-hati bu" Ucapnya pada Melisa dan diangguki oleh perempuan itu.
Hana berniat segera pergi ke kamarnya tapi ia urungkan karena mendengar ibunya menelfon seseorang di luar sana dan menyuruh orang itu untuk mewakili dirinya meeting karena ia sedang berhalangan hadir karena kesibukan lain.
"Ibu menelfon orang untuk menyuruhnya mewakili ibu meeting tapi kenapa tadi ibu bilang ia akan pergi ke kantor lalu untuk apa dia menyuruh orang" Monolognya dan sepertinya ada hal yang tidak beres.
"Sebenarnya ada apa? Hal apa yang ibu sembunyikan dariku selama ini tapi aku tidak boleh berburuk sangka siapa tau ibu berhalangan hadir kerena akan ke kantor ayah" Ucapnya menyakinkan diri dan berfikir positif tentang ibunya.
Ia pun segera memutuskan untuk pergi ke kamar dan membersihkan diri lalu setelah itu ia akan beristirahat meski pikirannya terus bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi di antara dia dan keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Is Fair
Roman pour AdolescentsGadis cantik dengan segudang lukanya, hidup yang penuh dengan jalan terjal, pendakian,bebatuan entah kebahagiaan apa di ujung sana hingga jalannya harus sesulit ini. Hidup itu adil? ya tentu saja hidup itu adil bagi setiap manusia yang selalu bersyu...