Maaf Jika ada kesamaan dalam nama tokoh, alur dan latar tempat. Ini murni dari pemikiran saya.
°°°°°°°°°°
Bab 6 /Nama Lain/
"Ada yang berubah, tapi bukan wajah, ini bukan tentang masa, melainkan tentang sebuah rasa."
----------
Di meja makan, Marshal dan Bella tengah menyantap sarapan pagi buatan maid kepercayaan keluarga Regan.
Di tengah-tengah acara makannya, Marshal tak henti-hentinya melirik ke arah pintu kamar Alusha yang masih tertutup rapat.
"Mbak, tolong bangunkan Nona Alusha, dia harus sarapan pagi agar tidak sakit perut," titah Marshal pada salah seorang Maid yang berdiri di belakang Bella.
"Kayak ratu banget sih! pulang kemaleman, bangun kesiangan. Dasar beban!" ketus Bella mengacak-acak salad miliknya menggunakan garpu.
Sebelum maid tersebut pergi, seseorang di luar Mansion terdengar beberapa kali membunyikan bel. Marshal benci pada perusuh yang selalu mengacaukan acara sarapan paginya. Salah satu maid lainnya yang sadar akan perubahan raut wajah Tuannya pun langsung mengambil inisiatif untuk membuka pintu.
"Permisi, apa benar ini kediaman Nona Alusha?" tanya seorang pemuda dengan seragam kaos berwarna biru muda.
"Iya benar, Nona Alusha tinggal disini. Ada apa ya?"
"Biar saya saja, silahkan kembali pada pekerjaanmu!" titah Marshal yang berhasil mengejutkan maid karena tiba-tiba saja Marshal sudah berada di belakangnya.
Pemuda itu tampak tersenyum ramah pada Marshal namun sebaliknya, Marshal menatap sengit ke arah pemuda itu, di kejauhan, tampak sebuah mobil taksi terparkir seenak jidat di depan pagar. Dari situ sudah bisa di tebak bahwa profesi pemuda ini sepertinya adalah sopir taksi.
"Saya tidak pesan taksi, saya rasa anda salah alamat," datar Marshal.
"Oh, bukan Tuan, saya bukan ingin menjemput seseorang, saya hanya ingin memberikan ini."
Pemuda itu menyodorkan sebuah totebag berwarna merah muda pada Marshal. "Ini punya Nona yang tadi malam saya antar, sepertinya karena terlalu buru-buru ingin pulang. Nona itu meninggalkan salah satu barangnya."
Marshal menerimanya sembari mengernyit heran, barang apa yang dibeli Alusha?
"Ya sudah kalau begitu, maaf mengganggu waktunya Tuan, saya permisi."
Pemuda itu segera pergi setelah memberikan totebag yang katanya adalah milik Alusha pada Marshal. Marshal penasaran dengan barang yang ada di dalam totebag namun sangat tidak pantas rasanya melihat privasi orang lain tanpa seizin dari pemilik.
Marshal berjalan menuju kamar Alusha. Sedari tadi Bella mengacuhkan siapa yang datang dan apa yang ingin Marshal lakukan, matanya hanya fokus menatap layar beranda sosmed serta mulutnya yang sibuk mengunyah makanan membuatnya hampir sama sekali tak memperdulikan sekitaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT PERFECT
General FictionAkibat mengalami kecelakaan, Alusha tak hanya kehilangan wajah namun juga kehilangan kehidupan yang selama ini menempel sebagai jati dirinya, kehilangan sosok saudari, ibu, dan orang-orang terdekat yang sekarang mengira dirinya sudah tiada dan hanya...