Bab 25 ~Mengawasi Chelyn~

2 1 0
                                    

Maaf Jika ada kesamaan dalam nama tokoh, alur dan latar tempat. Ini murni dari pemikiran saya.

⚠️gambar hanyalah ilustrasi yang digunakan demi mempermudah pembaca untuk membayangkan suatu objek dari suatu bagian cerita⚠️

°°°°°°°°°°

Bab 25/Mengawasi Chelyn/

"Kecurigaan itu bagaikan angin yang bisa meruntuhkan pohon, sedangkan kepercayaan itu adalah akar dari pohon tersebut."

----------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------

Denayu yang sedang demam kini terbaring lemah di atas tempat tidurnya, Alesha masuk ke dalam ruangan kamar Denayu dengan perlahan. Ners Lia bilang, kondisi Denayu sudah semakin membaik sejak dirinya bertemu dengan Alesha seminggu yang lalu tanpa menggunakan topeng di wajah.

'Aku harus panggil dia apa sekarang? Apa aku udah bisa memanggilnya dengan sebutan Ibu?' batin Alesha menjerit frustasi, tubuhnya hanya bergerak mendekat tanpa suara yang hendak keluar dari bibir.

Tanpa diketahui Alesha maupun Lia, ternyata sedari tadi Denayu tidaklah tertidur, wanita itu hanya menutup matanya berlagak seolah-olah dirinya sedang tertidur.

"Anakku ... apa dia ... putriku?" tanya Denayu yang langsung membuka matanya dan mendapati Alesha berdiri di sisi kanannya.

"Ibu...." lirih Alesha begitu terharu, air matanya langsung luruh.

Dalam sekejap, Alesha langsung memeluk tubuh Denayu, segala rasa rindu semakin meluap ketika pelukannya direspon baik oleh Denayu, Ibunya balik memeluk Alesha dengan sangat erat.

"Aku kangen banget sama Ibu, aku-aku ... aku rindu berat sama Ibu!" serunya dengan sangat antusias, setelah beberapa tahun lamanya, akhirnya Denayu mengingat dirinya sebagai putrinya.

"Ibu tau itu, maaf karena Ibu menyulitkan kamu selama ini. Ibu mimpi buruk, Ibu bermimpi kamu di habisi oleh seorang wanita, syukurlah itu semua hanya mimpi, Ibu tidak bisa kehilangan kamu Alusha...."

Degh!

Untuk sejenak, detik waktu seakan terhenti. Perlahan Alesha mulai melepaskan pelukannya dengan sang Ibu. "Ibu sebut namaku siapa barusan?" tanya Alesha yang mengira bahwa dirinya hanya salah dengar ketika Ibunya menyebut namanya sebagai nama kembarannya, bukan dengan nama aslinya.

"Alusha, kamu Alusha putri Ibu yang paling Ibu sayang."

Damn!

Alesha kembali bungkam, untuk kesekian kalinya, harapannya perihal kesembuhan Denayu harus di patahkan dengan kenyataan bahwa Denayu mengalami hilang ingatan separuh.

"Kenapa Alusha, apa kamu sedang sakit? Kamu demam? Sebaiknya kamu beristirahat sayang, untuk apa kamu datang menjenguk Ibu di sini jika kamu sendiri sedang sakit?"

I'M NOT PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang