Bab 20 ~Es Krim Vanilla Strawberry~

10 2 1
                                    

Maaf Jika ada kesamaan dalam nama tokoh, alur dan latar tempat. Ini murni dari pemikiran saya.

°°°°°°°°°°

Bab 20/Es Krim Vanilla Strawberry/

"Ada barang ada harga, slogan itu nggak berlaku kalau kita bahas soal es krim."
_Alusha Valeria Agustin_

"_Alusha Valeria Agustin_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------

Sepanjang perjalanan, tak ada satupun dari Marshal dan Alusha yang mencoba untuk menciptakan sebuah topik pembicaraan, rasa canggung seakan berada di antara keduanya bahkan untuk sekedar melirik saja, Alusha tidak bisa, padahal tanpa ia sadari, se...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang perjalanan, tak ada satupun dari Marshal dan Alusha yang mencoba untuk menciptakan sebuah topik pembicaraan, rasa canggung seakan berada di antara keduanya bahkan untuk sekedar melirik saja, Alusha tidak bisa, padahal tanpa ia sadari, sedari tadi Marshal beberapa kali tengah mencuri pandang ke arahnya.

"Es krim!" seru Alusha secara spontan ketika melihat ada pedagang es krim kaki lima dipinggir jalan.

"Marshal, ayo mampir sebentar," ajak Alusha dengan penuh rasa antusias.

"Bukannya kita udah punya banyak stok es krim di rumah?" tanya Marshal mulai memelankan laju mobilnya karena ada lampu rambu lalu lintas didepan.

Alusha mengerutkan dahinya sembari berkata. "Itu beda, rasa es krim gerobak kaki lima lebih istimewa daripada es krim mahal yang kamu stok di rumah. Ada barang ada harga, slogan itu nggak berlaku kalau kita bahas soal es krim."

"Lagian, aku juga nggak pernah nyentuh es krim di rumah kok," sambung Alusha sambil matanya masih mengarah keluar jendela mobil, memandangi gerobak es krim dengan hiasan dominan pink di seluruh gerobaknya.

"Kenapa nggak pernah makan es krim yang ada di rumah?" tanya Marshal datar, matanya hanya terfokus pada jalanan didepan.

'Karena nggak dibolehin sama Bella!' ucapnya dalam hati. Batinnya meronta ingin mengatakan hal itu secara blak-blakan pada Marshal namun otaknya kembali menggeluti batinnya, untuk apa ia mengadukan soal se-sepele itu, lagipula, itu hanya soal es krim.

I'M NOT PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang