Bab 11 ~Lukisan Sang Ratu~

39 17 2
                                        

Maaf Jika ada kesamaan dalam nama tokoh, alur dan latar tempat. Ini murni dari pemikiran saya.

°°°°°°°°°°

Bab 11 /Lukisan Sang Ratu/

"kebahagiaan dan kesuksesan tak hanya berpatok pada satu hal melainkan pada apa yang kita sukai lalu kita tekuni."

----------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------

"Kamu kenapa? Kok tiba-tiba jadi sensi banget?" tanya Alusha karena merasa heran dengan sikap Marshal.

"Gue nanya, seharusnya lo jawab, bukan malah nanya balik!" ketus Marshal, lelaki itu melenggang pergi melewati Alusha begitu saja.

Alusha beralih menatap ke arah Bella. "Kamu bilang yang enggak-enggak lagi ya, sama Marshal?" tanya Alusha dengan kedua alis yang bertaut.

"Dih, udah salah, nyolot lagi! Ya mana gue tau. Main fitnah-fitnah aja lo jadi orang. Nggak jelas banget!" seru Bella yang tak terima atas tuduhan Alusha. Gadis itu langsung pergi ke arah tangga, berjalan menuju ke kamarnya.

Alusha menghela napasnya dengan berat. "Aku salah apa lagi?"

Ketika malam tiba, ponsel Alusha tak berhenti berdentang, banyak sekali notif yang masuk ke dalam ponselnya semenjak kemarin Marshal mengisikan paket internet ke dalamnya.

Alusha yang baru selesai mandi dengan handuk yang tergulung di kepala menatap heran pada dentingan di ponselnya.

dengan lirih bibirnya bergumam. "Sejak kapan gue jadi seleb?"

Alusha berjalan menghampiri benda pipih miliknya yang ia letakkan di atas nakas. Ketika ia melihat pada gelembung notifikasi di layar ponsel. Hanya ada satu nomor asing yang saat ini sedang mengiriminya banyak pesan.

Sedang sibuk membaca pesan dari Raka, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedang sibuk membaca pesan dari Raka, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya.

"Nona, semuanya sudah menunggu di meja makan untuk makan malam," ucap salah seorang maid bernama Lidya.

I'M NOT PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang