Akibat mengalami kecelakaan, Alusha tak hanya kehilangan wajah namun juga kehilangan kehidupan yang selama ini menempel sebagai jati dirinya, kehilangan sosok saudari, ibu, dan orang-orang terdekat yang sekarang mengira dirinya sudah tiada dan hanya...
Maaf Jika ada kesamaan dalam nama tokoh, alur dan latar tempat. Ini murni dari pemikiran saya.
°°°°°°°°°°
Bab 23/Hilang Respect/
"Bersikaplah layaknya orang asing dan mari lihat, seberapa besar dia ingin kita hilang dari seluruh aktivitas bahkan hidupnya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
----------
Seperti pagi-pagi sebelumnya, kicauan burung selalu menjadi pelengkap melodi ketika mentari mulai menampakkan diri. Selain joging, suasana seperti ini selalu Alusha manfaatkan untuk melakukan Yoga di taman belakang mansion.
"Satu... Dua... Tiga... Empat... Lima... Eh, Bella? sejak kapan kamu berdiri di sana?" Yoga Alusha harus terhenti ketika pandangannya tak sengaja menangkap sosok Bella sedang berdiri di dekat pintu taman belakang, dengan perlahan gadis itu mulai berani menampakkan tubuhnya seutuhnya setelah lama menyembunyikan setengah badannya di balik tembok.
"Mau ikut yoga bareng?" tanya Alusha.
"Enggak!" sentak Bella menolak keras tawaran Alusha.
"Gue kesini cuma mau nanyain dimana tempat lo beli pot bunga kemarin," tuturnya perlahan.
"Pot bunga? yang kemarin aku bawa untuk gantiin pot bunganya Tante Jihan ya?" tanya Alusha menyebutkan detail kenapa ia membeli pot bunga di Toko Kho Liam.
"Iya, itu lo beli nya dimana? Gue mau beli buat acara ultah sahabat kecil gue."
"Aku buat di toko barang antik yang ada di gang Lencana Merah," jawab Alusha.
"Gang Lencana Merah? yang di dekat persimpangan jalan sana bukan?" tanya Bella yang hanya di balas anggukan oleh Alusha.
Hening untuk beberapa saat, karena setelah Alusha merespon pertanyaan terakhir Bella hanya dengan sebuah anggukan selanjutnya Alusha tak lagi melihat respon apapun dari gadis itu.
Bella mengepalkan tangan kanannya, kemudian ia dekatkan dengan bibirnya, sembari sedikit berdehem layaknya seorang yang tengah menahan batuk di tenggorokan.
"Kenapa? bukannya kamu nggak mau ikut yoga bareng aku Bella?" ucap Alusha yang sempat mengira Bella berubah pikiran dan mau melakukan yoga bersamanya.
"Eum ... emang, tapi ... bisa temenin gue ke tempat dimana lo buat pot itu nanti siang nggak?" tanya Bella tanpa ingin menatap wajah Alusha. Entah kenapa rasanya ada yang mengganjal jika Bella bertutur kata dengan lembut sembari menatap netra teduh milik Alusha.
"Maaf, tapi aku udah ada janji akan pergi ke pembukaan galeri seni dengan Raka nanti siang," ucap Alusha tak seperti biasanya, ada apa dengan Alusha pagi ini? biasanya jika ada kesempatan bisa dekat dengan Bella, Alusha akan memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik mungkin.