Maaf Jika ada kesamaan dalam nama tokoh, alur dan latar tempat. Ini murni dari pemikiran saya.
°°°°°°°°°°
Bab 8 /The Only One/
"Bukan benci, cuma mau gantian aja, gimana sih rasanya ngerasain manisnya kebahagiaan tanpa topeng yang terselubung di wajah?"
----------
Hari ini, Alesha mengajak Bella untuk bertemu di sebuah Cafe. Awalnya gadis itu menolak, dengan alasan sakit perut padahal Bella memang sangat menjaga jaraknya dari wanita itu karena Bella tak terlalu menyukai Alesha. Melihat usaha Alesha yang begitu gigih untuk mengajaknya bertemu, Bella tak mempunyai alasan lain lagi untuk menolak, gadis itu akhirnya. menyetujui ajakan Alesha untuk bertemu di Cafe Drinland.
Sesampainya Bella di Cafe, matanya langsung tertuju pada sesosok wanita modis yang duduk di samping kaca penghubung antara cafe dan pemandangan di luar. Tangan wanita itu melambai ketika matanya turut melihat kedatangan Bella.
"Lama banget kamu nyampai nya, Dalgona ku udah habis setengah nih!" ujar Alesha sembari menunjuk segelas minuman yang ia pesan empat puluh lima menit yang lalu.
"Maaf, tadi perutku masih sakit," Bella berdusta.
"Pesan apapun yang kamu mau. Hari ini, biar aku yang traktir!" ucap Alesha antusias.
"Nggak perlu, makasih. Aku bawa uang kok," tolak Bella namun Alesha tetap bersikeras mendekatkan dirinya pada gadis angkuh di hadapannya.
"Sama calon kakak ipar sendiri nggak boleh sungkan, biar aku yang traktir," kekeuh Alesha sambil memanggil salah satu pelayanan yang kebetulan berada tak jauh dari mejanya.
"Kamu bakal jadi iparku kalau Bang Marshal beneran nikah sama kamu, jangan terlalu pede, nggak baik untuk umat pribumi," sindir Bella.
"Tingkat kecerdasan anak blasteran sama pribumi itu beda jauh, jadi jangan sindir aku pakai kata-katamu, itu nggak mempan. Lagipula, nggak baik blasteran menghina rakyat pribumi di Negerinya sendiri."
Bella terdiam, bibirnya mendadak kelu untuk menjawab ucapan Alesha yang berhasil menyudutkan kehadirannya dengan kata-kata 'blasteran'.
"Mau apa kamu mengajakku untuk bertemu?" tanya Bella berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
Alesha tersenyum, tangannya bergerak memindahkan posisi gelas berisi Dalgona nya agak ke samping agar tak menghalangi pandangannya pada gadis belia di hadapannya.
"Soal sepupumu yang datang dari Kanada," singkat Alesha.
"Valeria?" Bella tau kemana arah pembicaraan ini. Alesha pasti ingin mencari tahu siapa sebenarnya Valeria, perlu diakui, tingkat kecurigaan Alesha melebihi rata-rata.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT PERFECT
General FictionAkibat mengalami kecelakaan, Alusha tak hanya kehilangan wajah namun juga kehilangan kehidupan yang selama ini menempel sebagai jati dirinya, kehilangan sosok saudari, ibu, dan orang-orang terdekat yang sekarang mengira dirinya sudah tiada dan hanya...