Bab 18 ~Gelembung Dan Kembang Api~

9 3 3
                                    

Maaf Jika ada kesamaan dalam nama tokoh, alur dan latar tempat. Ini murni dari pemikiran saya.

°°°°°°°°°°

Bab 18/Gelembung Dan Kembang Api/

"Untuk apa terlihat cantik namun bila didekati hanya akan meninggalkan luka? Lebih baik menjadi sederhana tapi mampu meninggalkan kesan yang bermakna."
_Dena.Denayu_

----------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------

Keadaan di dalam apartemen Vanya masih sama, dia dan Amira masih membahas perihal kebenarannya Chelyn yang dari sudut pandang Vanya adalah gadis bermuka dua.

"Tapi Van, nggak mungkin Chelyn tega menghianati persahabatan kita kayak gini," ucap Amira yang masih belum percaya akan apa yang dikatakan oleh Vanya.

Vanya memutar bola matanya malas sembari berdecak pelan. "Amira, ayo sadar! Dari awal, dia nggak pernah mau menganggap persahabatan kalian, lo itu cuma dijadiin alat sama dia."

"Gue kenal dia dengan baik, Mir," sambung Vanya dengan suara lirih.

Dahi Amira mulai mengerut, gadis itu bertanya. "Gimana caranya lo bisa kenal dia dengan baik bahkan melebihi gue yang sahabatnya? Sebelumnya, kalian pernah deket?" tanya Amira.

Vanya terdiam, jujur saja, pada ucapan terakhir itu tadi 100% adalah spontanitas yang tak sengaja keluar dari bibirnya. Tapi mau bagaimana lagi? Lambat laun Amira juga pasti akan mengetahui semuanya. "Iya Mir, kita berdua dulu pernah deket, jauh sebelum lo kenal sama dia."

"Kok, lo nggak pernah cerita sama gue?" tanya Amira dengan raut wajah terkejut.

Dengan nada bicara yang pelan, Vanya mencoba untuk menjelaskan yang sebenarnya pada Amira. "Awalnya, gue mau ceritain semuanya sama lo. Tapi, pas liat lo kayaknya kelihatan nyaman dan akrab banget sama dia, gue nggak jadi ngasih tau ini semua sama lo, gue cuma berharap apa yang dia lakuin ke gue dulu nggak dia ulangi lagi sama lo."

"Memangnya, apa yang dulu pernah dia lakuin ke lo Van?" tanya Amira semakin penasaran akan topik pembahasan antara dirinya dan Vanya.

"Dulu, gue sama Vanya itu sahabatan, sama kayak lo dan dia sekarang. Tapi sayangnya persahabatan itu harus pupus setelah gue tau kalau ternyata dia cuma manfaatin kebaikan gue."

"Dia ambil daddy dari gue," sambung Vanya sambil menundukkan kepalanya.

"Apa?!" Amira terpekik saking terkejutnya dengan pernyataan Vanya barusan.

"Bukan nya, orang tua lo pisah karena Mommy lo nggak bisa sering ditinggal keluar Kota sama Daddy lo ya Van?" tanya Amira pada Vanya karena selama ini hanya itu berita yang ia ketahui dari Vanya sendiri.

Vanya menganggukkan kepalanya. "Iya, itu emang bener, Mommy gue nggak bisa selalu ditinggal Daddy keluar Kota karena Daddy pergi sama Mamanya Chelyn."

"Mamanya Chelyn itu sekretaris pribadinya Daddy gue. Ya, bisa lo tebak, mereka punya perasaan satu sama lain. Mamanya Chelyn punya sedikit masalah di kejiwaannya karena pernah kehilangan anak pertamanya, Bang Jion. Daddy gue selalu nemenin beliau buat pergi control ke dokter spesialis kejiwaan langganannya yang berada di luar Jakarta."

I'M NOT PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang