Maaf Jika ada kesamaan dalam nama tokoh, alur dan latar tempat. Ini murni dari pemikiran saya.
°°°°°°°°°°
Bab 9 /My Sweet Wishlist/
"Wishlist itu baik, karena dia mau menampung segala keluh kesah seseorang yang hanya mampu menangis tiap kali merenungi perasaannya sendiri."
----------
"Jangan tinggalin aku lagi, 'Vallen. Aku nggak bisa tanpa kamu," lirihnya semakin mengeratkan pelukan pada tubuh wanita yang masih berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi.
Dengan perlahan Alusha melepaskan pelukan dari lelaki itu, tampak wajahnya menampilkan secuil ekspresi kecewa karena pelukannya diputus secara sepihak.
"Kamu nggak kangen aku? Aku Raka, pacar kamu!" serunya mengira Alusha adalah kekasihnya dan saat ini sedang hilang ingatan.
Alusha menggeleng kecil. "Maaf, tapi saya bukan pacar anda, nama saya Valeria, bukan Vallen."
"Valeria?" ekspresinya berubah kebingungan, ia menatap wajah Alusha dengan alis yang menyatu.
Alusha menganggukkan kepalanya kemudian menyelipkan sebuah senyum pada lelaki di hadapannya. "Anda pintar bermain biola, saya menyukainya."
Mendengar sebuah pujian yang tertuju untuknya, tiba-tiba saja tengkuk lelaki itu terasa gatal. "A-ah, terimakasih, Valeria. Maaf tadi sudah lancang memelukmu tanpa permisi."
"Of course. Nggak papa," ujar Alusha yang masih bertahan dengan senyum manisnya.
Pria itu menjulurkan tangannya pada Alusha, lalu berkata. "Kenalin, saya Raka. Dosen matkul kesenian di Universitas Garuda Emas."
"Dosen muda ternyata," kagum Alusha kemudian membalas uluran tangan Raka dan balik memperkenalkan dirinya.
"Valeria."
Raka celingukan kesana kemari seperti sedang mencari sesuatu, Alusha yang heran melihat tingkahnya pun memutuskan untuk bertanya.
"Nyari siapa?" tanya Alusha. Bukannya menjawab, Raka malah balik bertanya. "Kamu kesini sendirian?"
Alusha menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Tadi aku suntuk di rumah karena sendirian, jadi aku putusin buat jalan-jalan di Taman, pemandangannya bagus."
Setelah itu, kecanggungan menyela di antara keduanya, baik Alusha maupun Raka tak ada satupun yang ingin memulai percakapan. Sampai akhirnya Alusha memilih untuk berpamitan pada Raka.
"Kalau gitu, aku pergi dulu ya. Maaf udah ganggu kamu main biola."
Saat Alusha berbalik, Pria di belakangnya kembali mengeluarkan suara, membuat niat yang awalnya ingin pergi terpaksa harus ditunda sejenak. Alusha menoleh pada Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT PERFECT
Fiksi UmumAkibat mengalami kecelakaan, Alusha tak hanya kehilangan wajah namun juga kehilangan kehidupan yang selama ini menempel sebagai jati dirinya, kehilangan sosok saudari, ibu, dan orang-orang terdekat yang sekarang mengira dirinya sudah tiada dan hanya...