Maaf Jika ada kesamaan dalam nama tokoh, alur dan latar tempat. Ini murni dari pemikiran saya.
°°°°°°°°°°
Bab 16 /Sender Misterius/
"Yang baik tak selamanya merangkul dan yang jahat tak selalu ingin memukul. Jika lidah saja bisa lebih tajam daripada pedang, maka kecurigaan juga bisa timbul dari satu sudut pandang."
----------
Hari ini Alusha memutuskan untuk tidak pergi kemana-mana, ia memilih untuk berdiam diri di dalam mansion sambil menonton drakor kesukaannya, dimana tokoh utama wanitanya dulu berhasil memotivasi dirinya untuk melakukan operasi plastik, meskipun sekarang rasanya Alusha ingin menarik impian itu kembali dan berharap agar dirinya kembali seperti semula.
"Permisi Nona Alusha, Nona Bella memanggil anda untuk segera ke dapur."
"Mau ngapain, Sani?" tanya Alusha dengan alis yang menyatu.
"Maaf Nona, saya kurang tahu, tadi Nona Bella cuma menyampaikan perintah itu sama saya. Kalau begitu saya izin ke halaman belakang lagi ya Nona, permisi...."
Sani pergi meninggalkan Alusha yang masih berdiam di atas kasur, jujur saja ia malas jika harus berjumpa dengan Bella, setiap kali bertemu, ada saja tingkah tak masuk akal yang Bella tunjukkan pada dirinya.
Ting!
Sebuah pesan notifikasi muncul di layar ponsel Alusha. Wanita itu dengan segera mengecek pesan yang ternyata sender nya adalah nomor asing.
Oke, Alusha mengenal orang yang berada dibalik nomor asing ini, dia adalah Bella si gadis judes, galak dan minim sopan santun terhadap orang yang lebih tua seperti Alusha. Dengan malasnya Alusha bangkit dari tempat tidur lalu segera ke bawah untuk menemui Bella di dapur, masalah apalagi yang akan ia jumpai ketika bertemu dengan Bella nanti? Itulah pertanyaan yang berputar-putar di kepalanya saat ini.
Sesampainya di dapur, Alusha terkejut melihat telur ceplok gosong di atas wajan, di tambah lagi Bella malah keluar dari kamar mandi dengan membawa segayung air.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT PERFECT
General FictionAkibat mengalami kecelakaan, Alusha tak hanya kehilangan wajah namun juga kehilangan kehidupan yang selama ini menempel sebagai jati dirinya, kehilangan sosok saudari, ibu, dan orang-orang terdekat yang sekarang mengira dirinya sudah tiada dan hanya...