MAXIMILLAN

11

ALEX POV

Where are you? -K

Aku menghela napas dengan pelan. Aku sengaja mematikan pelacak pada ponselku ini agar tidak ada seorangpun yang mengetahui keberadaanku. Walaupun aku tahu Kevin akan dengan mudah meretasnya tetapi tentu saja ia masih mengingat pesanku beberapa waktu lalu.

Don't call me, i'll call you later atau yang berarti bagi Kevin adalah 'jangan lacak keberadaanku hingga aku menghubungi kamu'

Dan ya... sepertinya ia melakukan perintahku dengan baik, because i'm the alpha! Mereka hanya melakukan aksi jika aku yang meminta nya, bahkan atas perintah Elijah sekalipun. Karena prinsip di sektor 7 adalah jika kami sudah bergabung dalam satu tim, ketua tim lah yang berhak melakukan perintah dan agen lain harus melakukannya dengan profesional.

It's 01.00 AM right now!

Setelah memperhatikan keadaan sekitar, aku mematikan ponselku lalu memilih untuk masuk ke dalam lake house yang cukup sederhana tetapi memiliki pemandangan indah ini.

Balkon rumah ini langsung terhubung dengan ruang tamu yang berarti memudahkanku untuk mengakses ruangan kerja yang terletak persis di samping ruang tamu.

Saat aku membuka pintu, aku melihat sosok gadis yang rupanya sedang tertidur di atas meja dengan laptop yang terbuka lebar dihadapannya.

Aku berjalan pelan berusaha untuk tidak menimbulkan suara apapun agar ia tidak terbangun.

Aku menyandar di meja tersebut dan memperhatikan wajah gadis itu. She's so beautiful! Ia adalah gadis tercantik yang pernah aku temui. Matanya yang besar dan cantik seperti boneka selalu berhasil menarik perhatianku.

Aku mengelus rambut panjang berwarna coklatnya dengan pelan. Jujur saja Lara adalah gadis terkuat yang pernah aku temui. Dan tidak hanya itu, ia juga adalah gadis yang cerdas dan memiliki keahlian yang tidak aku miliki. Doctor, healer, and hacker. She's amazing isn't she?

Orang tuanya meninggal dengan tragis dan sekarang ia menjadi buronan di dunia underground. Belum lagi beban berat yang harus ia tanggung atas 'Lara is the key or the world will end'

Awalnya kupikir kalimat itu hanyalah kalimat dramatis yang terdengar seperti lelucon, tetapi pandanganku berubah begitu saja saat melihat mafia yang sedang memburunya saat ini.

Isn't a joke! Mereka terlihat begitu profesional seperti sudah lama menjalankan aksi-aksi seperti ini. Aku tidak boleh meremehkan mereka, and i will find them before they found us.

Aku menatap laptop yang terbuka lebar itu. Berbagai susunan angka dan huruf terlihat beracakan yang berarti Lara masih jauh dari kata selesai.

Bisa saja aku meminta bantuan Kevin, but yeah... i'm the man with his words! And i promised her! Aku akan membantunya sendirian dan tidak melibatkan teman-temanku, untuk saat ini tentu saja.

Sebenarnya awalnya aku keberatan, tetapi melihat ia begitu terpukul dan rasa penasaranku yang begitu tinggi untuk menemukan apa yang sebenarnya terjadi membuatku menyetujui permintaan gadis itu.

"Mmhhh.."

Gadis itu menggeliat membuat elusan tanganku dikepalanya reflek terhenti.