17

149 8 0
                                    

Goteborg!

What a nice places!

Setelah menghabiskan kurang lebih 2 hari perjalanan, akhirnya kami sampai di kota cantik yang terletak di ujung perbatasan negara Swedia ini.

"What are we doing here?" Tanya Lara sambil menatapku dengan bingung.

"Dia akan menjemput kita di area sini."

"Di hutan ini?" Ya! Sekarang kami berada di kawasan hutan Goteborg yang bisa dibilang kawasan hutan liar karena selama perjalanan tidak ada satupun rumah warga dari jarak belasan kilometer.

"C'mon. Kita harus turun dan berjalan ." Ucapku pada Lara lalu ia hanya mengangguk pelan. Aku terpaksa memarkirkan mobil ini di tengah hutam karena kami akan berjalan masuk melalui jalanan bebatuan yang tidak bisa dilewati oleh mobil.

Aku mengambil ahli tas ransel itu dan tak lupa mempersiapkan pistol di balik jaketku.

Bukannya aku tidak percaya pada temanku itu, hanya saja untuk berjaga-jaga jika ada hal yang tidak diinginkan.

"It's so creepy." Ucap Lara sambil memperhatikan keadaan sektitar. Memang agak menyeramkan, karena pohon-pohon di hutan ini  sudah terlihat tua dengan ukuran sangat tinggi dan besar.

"Hold my hand." Lara langsung menggengam tanganku dengan erat dan kami mulai berjalan berdampingan masuk ke area hutan lebih dalam lagi.

"Bagaimana bisa ia tinggal di tempat seperti ini?"

"Bersembunyi dari dunia luar. Kebanyakan hacker di luar sana memiliki tempat persembunyian yang tidak terpikirkan oleh siapapun." Jelasku pada Lara.

"Make sanse." Gumamnya.

Kami terus berjalan dan Lara semakin mengeratkan genggaman tangannya saat kabut di hutan ini mulai melebat. Bahkan pandangan kami tidak terlalu jelas sekarang.

Setelah beberapa menit kami berjalan, aku mengernyitkan dahiku melihat pemandangan di depanku itu yang sangat tidak biasa!

"Are you sure this is the right way?"

"Ya." Jawabku sambil menatap ponselku. Titik merah yang di berikan oleh temanku itu semakin dekat dengan posisi kami.

"Oh, God, Lex?!"

Damn it! Umpatku dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Damn it! Umpatku dalam hati.

Kami harus menyeberangi jembatan tua yang terlihat rapuh itu! Sebenarnya tidak masalah, tetapi terlihat menakutkan karena tepat di bawah jembatan itu adalah sebuah jurang yang terlihat cukup dalam.

"No..no... i can't do it." Lara menghentikan langkah kakinya membuat diriku ikut terhenti.

"It's fine, just don't look down." Aku mengelus pipinya dengan lembut berharap akan mengurangi kekhawatirannya.

MAXIMILLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang