26

110 6 0
                                    

"What should we do now?" Ucapnya dengan nada berbisik. She hold my hand, so tight! Tentu saja aku membalas genggaman tangannya itu lalu membawanya kepangkuanku. Kami sekarang berada dalam perjalanan kembali ke markas setelah pergi dari mansion Gordon.

"We should find the microchip first, dan mencari tahu alat apa yang mereka ambil dari lab mansion orang tua kamu."

"What about London? You heard Gordon, right?"

"Hm."

"Apa kemungkinan supermicrochip itu berada di London?"

"I don't think so, Lara."

Well, berbicara tentang London... aku kepikiran suatu hal. Mau tidak mau aku harus kembali ke kota kelahiranku itu untuk menjalankan misi ini. Tetapi kembali ke London dalam waktu sedekat ini tidak pernah ada dalam list ku! It can be desaster for me!

Tentu saja jika aku kembali ke sana mungkin hampir semua warga penduduk London akan mengenaliku.. well, siapa yang tidak mengenal keluarga Maxmillan? Aku tidak akan bisa menghindar walaupun sekarang namaku adalah Alexander Johnson tetapi wajahku mirip 90% dengan ayahku itu akan membuat mereka menyadarinya dengan mudah.

Oh gosh! Aku menghela napasku dengan kasar membuat Lara berbalik menatapku khawatir.

"Are you okay, Lex?"

"Ya."

"So... supermicrochip itu... kira-kira dimana benda itu berada?"

"Kita harus menunggu Kevin untuk meretas sistem the secret lab terlebih dahulu... mungkin ada petunjuk yang bi-"

DOR

Damn it!

"LEX?!" Teriak Lara dengan panik.

Sebuah peluru berhasil mengenai salah satu ban belakang mobil ini membuat kami melaju tak beraturan.

Aku bisa melihat tiga mobil SUV sedang mengikuti kami dari belakang.

"GET DOWN!" Teriakku pada Lara lalu gadis itu reflek menunduk dan...

DOR

DOR

DOR

Tembakan bertubi-tubi itu terus menghujam kami hingga...

Shit!

BIP

BIP

Lampu merah di tengah kota begitu menyudutkan posisi kami. Mobilku terjebak hingga kami tidak bisa bergerak sama sekali.

"We can't stay here... we should run." Ucapku pada gadis itu. "NOW!" Aku mengambil pistol milikku yang berisi black bullet dan satu lagi pistol berisi peluru biasa.

Aku keluar dari mobil dan memutar lalu menjemput gadis itu.

Aku menggengam tangannya dengan kuat lalu menariknya agar kami bisa berlari dengan kencang dan berbaur dengan perjalan kaki di sekitar trotoar jalanan.

DOR

DOR

DOR

Apa mereka sudah gila? Mereka berani menembakkan peluru di tengah keramaian seperti ini!

"Lex? Mereka mengikuti kita." Ucap Lara Panik.

MAXIMILLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang