37

109 8 0
                                    

"Wait a minute......"

"What?" Alex menatap Kevin sambil alis terangkat.

"Aku terpikirkan sesuatu."

"Explain us."

Ya... us.

Aku, Alex, Kevin dan juga Harry sedang berada di ruangan serba putih yang lebih terlihat seperti kamar rumah sakit ini.

Kami memutuskan untuk melakukan meeting di tempat dimana Harry di rawat, tepatnya di salah satu ruangan gedung markas di lantai dua.

"What if... there is no supermicrochip."

"What do you mean, Kevin?" Tanyaku sambil menatapnya serius.

"Ya... Lara is the key isn't she? I mean... bagaimana jika chip itu memang tidak ada? Mereka hanya membutuhkan Lara untuk mengakses alat apapun yang mereka miliki itu."

"It doesn't make any sense. Kalian mendengarnya bukan? Anak buah mafia itu mencari supermicrochip itu, yang artinya benda itu memang nyata." Jelas Alex membuatku mengangguk setuju.

"Ya... tapi aku yakin kamu juga mendengar bahwa mereka membutuhkan Lara hidup-hidup, Lex. Dan isi dara dari chip yang kita dapatkan sudah hilang. Mungkin saja Ayah Lara mengahlikan apapun isi benda itu menjadi bagian dari Lara. I mean i could be fingerprint, or other biomtric."

"Is that possible?" Tanyaku dan Kevin mengangguk.

Aku menatap Alex yang terlihat sedang berpikir. Dan aku juga merasa apa yang diucapkan oleh Kevin benar adanya...tapi...

"But... why? Kenapa orang tuaku melakukan itu?"

"I don't know, Lara... aku hanya mengucapkan kemungkinan yang terjadi." Ucap Kevin menatapku dengan yakin.

"Lex... jika memang apa yang dikatakan oleh Kevin benar, kita harus menghancurkan alat itu dan menjaga Lara agar tidak jatuh ke tangan mereka." Ucap Harry yang disetujui oleh Kevin.

"So... kita harus pergi ke London?" Tanyaku dan kembali menatap Alex yang hanya diam sedari tadi.

Aku menggengam tangannya, membawanya kepangkuanku lalu mengelusnya dengan pelan. Aku tahu pergi ke London pasti berat oleh pria itu, tetapi bukankah itu kabar yang baik? Alex bisa menemui adiknya walau hanya sebentar.

"Lex... say something." Aku meremas tangannya lalu ia menatapku sesaat dan tersenyum kecil. Setelah itu, ia memalingkan wajahnya menatap Kevin dan juga Harry.

"Hubungi Elijah, kita akan mengunjungi cabang markas di London malam ini." It's his voice!

"Yeahh London baby!!" Teriak Kevin semangat.

Aku medekatkan diriku pada Alex lalu berbisik pada pria itu. "Are you sure?"

"Ya."

Aku menggelengkan kepalaku sejenak. Pria itu tampak jelas dimataku bahwa ia tidak nyaman dengan keputusan yang baru saja ia buat.

"How's you family?" Tanyakku dengan nada kecil setelah melihat Kevin dan Harry sedang fokus pada laptop di atas meja.

"I would not tell them i'm coming home. It can be dangerous."

"But... your brother?"

"It's fine, Lara."

"Are you sure?"

"Hm."

Aku akhirnya hanya mengangguk.

It's the end of the conversation!

MAXIMILLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang