30

108 8 2
                                    

Aku membuka lemari di walk in closet kamar ini dan mengambil baju dengan asal.

Tok tok tok...

"Wait a minute, please." Teriakku pada siapapun diluar sana yang mengetuk pintu kamar ini yang aku yakini adalah seseorang yang akan membawaku ke ruang meeting.

Gosh!

Aku terlalu lama berendam di bath up hingga lupa waktu!

Hanya kaos putih lengan panjang dengan skinny jeans yang aku kenakan dan tak lupa menyisir rambut panjangku yang basah ini dengan jari-jariku karena aku tidak punya waktu untuk mencari sisir di ruangan ini.

Well, aku menatap sekilas penampilanku yang jauh dari kata menarik! Apa lagi jika di sandingkan dengan penampilan Mia yang super sexy itu, but who cares?

"I'm coming." Teriakku lalu dengan cepat membuka pintu kamar ini dan mataku menangkap seorang pria paruh baya bertubuh tegap menggunakan suit and tie.

"Mari ikuti saya, nona." Ucapnya dan aku hanya mengangguk.

Dari caranya berbicara dan berjalan pria itu tampak seperti bodyguard.

Kami berjalan menelusuri gedung ini, bahkan kami harus mengakses lift khusus yang berada di lobby agar kami bisa sampai ke ruang meeting.

Aku mengernyitkan dahiku melihat pria itu menekan tombol B-3 di lift ini.

"Apa ruangan meeting itu berada di bawah tanah?"

"Ya, nona."

Aku hanya mengangguk mengerti lalu beberapa detik kemudian pintu lift ini terbuka dan kami kembali berjalan menelusuri sebuah lorong yang tidak panjang, hanya beberapa meter saja dengan sebuah pintu besi yang berada tepat di ujung lorong ini.

Aku bisa melihat pria itu menempelkan kartu akses dan menempelkan jari jempolnya di display yang terletak di samping pintu.

Dan di detik yang sama, pintu itu terbuka dan pria itu mempersilahkanku masuk ke dalam.

Tetapi... langkah kakiku berhenti tepat di depan pintu saat aku melihat isi ruangan ini. Ruangan ini bukanlah hanya sekedar ruangan meeting biasa.

Hanya ada satu kata terlintas dalam pikiranku...

Amazing!

Aku bisa melihat berbagai perangkat komputer dan layar berukuran lebar saling terhubung satu sama lain. Dan ada beberapa teknologi canggih diruangan ini yang sama sekali aku tidak tahu berfungsi sebagai apa.

"Tuan Elijah dan lainnya berada di ruangan kaca pojok kanan." Ucap pria itu menyadarkanku.

"Ya, thank you." Ucapku.

Rupanya ada satu ruangan lagi di dalam sini. Aku berjalan menuju pintu kaca di pojok kanan ruangan ini dan aku tersenyum melihat Alex berdiri dari kejauhan.

Dan sepertinya pria itu juga menyadari keberadaanku.

His eyes meet mine!

Ia berjalan keluar dari ruangan itu dan menyambutku dengan senyup tipisnya yang nyaris tak terlihat.

"Hei..." sapaku lalu memeluknya beberapa saat.

"Come in." Ucapnya dan aku hanya mengangguk dan berusaha menahan senyumanku saat pria itu menggengam tanganku dengan erat dan menarikku masuk ke dalam.

Aku bisa melihat Kevin, Harry, dan juga Elijah. Aku bernapas dengan lega saat mengetahui wanita sexy itu a.k.a Mia tidak terlibat dengan meeting ini.

MAXIMILLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang