34

113 6 0
                                    

"I'm so sorry, Lara." Ucapnya sambil menatapku dengan tatapan yang paling aku benci, yaitu tatapan kasihan.

"Check it again."

"I've done it. Same result."

"Check it again." Kekeuhku tetapi pria itu malah menggelengkan kepalanya lalu menghela napas panjang.

"It's impossible, Kevin."

Ya! Sedari tadi pria yang berbicara denganku adalah Kevin.

"It's not."

"How? ... i mean... i don't understand."

Kevin hanya terdiam menatapku, dan setelah beberapa saat kami dalam keheningan, aku merasakan seseorang merangkul bahuku.

"Kamu sudah tahu?" Lirihku pada seseorang itu.

"Ya."

"Hm... ya... apa mungkin kita mengambil supermicrochip yang salah? Hm... aku yakin... kita harus kembali ke sana, Alex." Aku melepaskan rangkulan pria itu lalu menatapnya dengan memohon.

"We can't." Ucapnya menatapku dengan tatapan bersalah.

"Kenapa tidak? Aku yakin kita mengambil benda yang salah... tidak mungkin isi supermicrochip itu kosong, Lex." Aku menggengam tangan pria itu berharap ia menyetujui hal yang baru saja aku minta.

Yang benar saja! Aku yakin kami mengambil supermicrochip yang salah, mungkin benda itu masih ada di mansion orang tuaku!

"We can't go back, Lara. Kamu tidak akan menemukan benda itu disana." Ucap Kevin.

"What do you mean?"

Kevin mengangkat benda kecil itu dan memperlihatkannya padaku. "Memang supermicrochip ini kosong dan tidak memiliki data apapun, tetapi ada jejak history dalam benda ini. Aku berhasil meretasnya dan memang betul ada data penting dalam benda ini tetapi data tersebut menghilang sejak..."

Aku mengangkat alisku sebelah menunggu Kevin menyelesaikan kalimatnya.

"Sejak hari dimana orang tua kamu meninggal."

DEG

"Jadi... maksud kamu, kemungkinan Ayah aku yang menghapus data dalam benda ini?"

"It's good isn't it? Itu artinya Mafia itu tidak akan mendapatkan hal yang ia inginkan karena data itu sudah tidak ada." Ucap Alex membuatku mengangguk setuju.

"No... it doesn't work like that, Alex. Aku belum menyelesaikan kalimatku. Memang data itu hilang, tetapi bukan berarti tidak ada."

"What are you talking about, Kevin?" Tanyaku berusaha untuk mengerti.

"Ayah kamu kemungkinan besar memindahkan data itu ke chip lainnya."

"Where?"

"I don't know. Don't you remember? Lara is the Key... semua yang terjadi hingga saat ini berhubungan dengan kamu, Lara. Try to remember." Ucap Kevin membuatku terdiam.

He's right!

Lara is the key

But the problem is...

I don't remember anything! Or i even don't know what does it mean!

Aku mengusap wajahku dengan kasar. Lagi-lagi kami gagal dalam menemukan jawaban dari teka-teki yang begitu sulit kami pecahkan.

"Thank you Kevin." Ucapku lalu pria itu mengangguk dan meninggalkan aku dengan Alex.

FYI, kami sekarang sedang berada di taman samping dekat danau gedung markas ini.

MAXIMILLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang