28

109 7 2
                                    

"Is she your girlfriend?"

"What?"

I'm little bit shocked.

Aku tidak akan mengira bahwa Lara akan bertanya seperti itu padaku.

Di saat aku ingin menjawab setelah terdiam beberapa saat, gadis itu tersenyum datar lalu menghela napasnya dengan pelan.

"No need answer my stupid question."

Ia mundur selangkah lalu membalikkan badannya membelakangiku. Aku reflek menahan lengan gadis itu lalu membawanya kembali menghadapku.

"Are you okay? You look upset."

Apa pertanyaanku salah?

Lara menatapku dengan tajam... ini pertama kalinya ia menatapku seperti itu, sangat berbeda dengan tatapan-tatapan sebelumnya padaku.

"I'm okay, Alex." Jawabnya dengan penekanan.

"So?"

"Let go of me." Ucapnya sambil menatap tanganku dilengannya.

Apa aku menyakitinya? Aku melepaskan tanganku dilengannya itu lalu berpindah mengelus pipinya dengan pelan.

Awalnya ia hanya menatap mataku, tetapi tatapannya itu berpindah menuju ke bibirku dan terpaku sesaat.

"I'm sorry if i'd done something wrong." Ucapku lalu ia menggeleng pelan.

"Why?" Tanyanya dengan nada berbisik hingga aku mengernyitkan dahiku tidak mengerti.

Perlahan ia menyentuh rahangku lalu bergerak ke atas dan mengusap bibirku dengan sedikit kasar.

"Ada lipstick di bibir kamu." Ucapnya membuat aku lagi-lagi shock.

Oh God...

Is she jealous?

Should i explain everything? About that kissed?

"She's not my girfriend, Lara."

Ia hanya terdiam... seperti mencerna apa yang baru saja aku ucapkan.

"I'm sorry... you don't need to explaian everything. It's your privacy." Ia menatapku dengan senyuman terpaksanya. Seperti seakan-akan ia ingin mengetahui apa hubunganku dengan gadis itu tetapi ia juga tidak ingin melanggar batasnya.

"Kiss me..." ucapku lalu ia sepertinya kaget dengan apa yang baru saja aku ucapkan.

Karena ia terdiam, aku menarik tenguk gadis itu lalu mencium bibirnya dengan sedikit tergebu-gebu.

Dan ya... aku pikir ia akan menolaknya, tetapi Lara mengalungkan lengannya di leherku lalu membalas ciumanku tak kalah gesit.

What happen to her? Kali ini ciumannya sedikit berbeda, terasa begitu tergesa-gesa bahkan ia mengambil ahli ciumanku itu. Tetapi aku dengan cepat mendorong tubuhnya hingga ia menyandar di tembok dan aku kembali mengambil ahli ciuman panas ini.

 Tetapi aku dengan cepat mendorong tubuhnya hingga ia menyandar di tembok dan aku kembali mengambil ahli ciuman panas ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAXIMILLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang