Part 14

359 6 0
                                    

"Sebenarnya Mika kenapa sih?"

Pertanyaan itu terlontar dari mulut ketiga gadis yang sedang berkumpul disalah satu bangku disekolah, ketiga gadis itu saling pandang satu sama lain, merasa heran dengan yang terjadi pada temannya tersebut. Baik Tere, Zahra maupun Euni, ketiganya tidak tau apa yang terjadi, hanya saja mereka penasaran karna semalam Mika muntah-muntah.

Ya, semalam setelah Mika pulang kerja, seperti yang dijanjikan, ia ikut berkumpul bersama yang lain, kebetulan juga Zahra di ijinkan keluar, jadi bisa berkumpul bersama, dan saat acara kumpul-kumpul semalam, tiba-tiba Mika muntah-muntah, bukan muntah mengeluarkan makanan tapi hanya memuntahkan cairan bening saja, dan itu yang membuat ketiganya heran apa lagi Mika langsung pergi begitu saja semalam.

Berbagai pertanyaan tentu saja ada dibenak ketiga gadis itu, mereka tidak paham apa yang terjadi, belum ada penjelasan apa pun dari Mika sebab ia belum datang kesekolah, kalau sampai Mika tidak masuk sekolah hari ini, ketiganya berniat untuk langsung kerumah Mika menjenguknya.

Mereka takut ada sesuatu yang terjadi kepada sahabatnya itu, Mika pulang sendiri dengan tergesa-gesa, bahkan Mika tidak mau di antar pulang oleh Tere, walau malam sudah larut, Mika menolak begitu saja dan langsung pergi, ditelpon juga tidak di angkat sampai saat ini.

Tere, Zahra dan Euni, saling diam satu sama lain, mereka hanya berbicara melalui isyarat, saling melirik satu sama lain, mungkin mereka berbicara lewat telepati agar tidak dikuping oleh siswa yang lainnya, walau pun pada kenyataannya mereka tidak paham sama sekali dengan apa yang mereka lakukan.

"Ugh! Udah elah! Ngapain pake isyarar-isyaratan segala sih! Gue gak paham sumpah," keluh Euni yang pada akhirnya mengakhiri diam mereka.

"Tau nih. Tere yang mulai," sambung Zahra.

"Dih. Kok jadi gue? Gue kira ya kalian mau ngomong lewat telepati, jadi ya gue ikut aja," balas Tere.

"Gila kali. Lo pikir kita bisa yang kayak gitu! Kalau bisa udah juara satu kali gue," ketus Zahra.

"Bener tuh. Gue juga pasti bisa juara satu, kalau gue punya yang kayak gitu udah gue manfaatin buat baca pikiran para guru disekolah," sambung Euni.

"Udah elah. Napa tambah ngaco dah!" heran Tere, menatap ke arah Zahra dan Euni.
"Terus ini gimana soal Mika?!"

"Gak tau. Orangnya aja belum datang, entar aja, tanyain sama orangnya langsung."

"Emang lo yakin Mika bakalan sekolah?"

"Engga juga. Tapi ya tunggu aja, kalau gak sekolah kita tinggal jenguk nanti."

"Setuju."

"Apa sih lo main setuju-setuju aja. Lo setuju apaan emangnya?"

"He. Gue setuju sama omongannya Zahra tadi."

"Ck. Dasar lo ya, belegug!"

"Belegug! Bahasa apaan tuh?"

"Belegug itu dari bahasa Sunda, yang artinya cantik. Jadi kalau Euni belegug itu artinya Euni cantik."

"Oh ya! Akhirnya lo ngakuin kalau gue itu cantik, hihi... Ra, Tere ngakuin gue belegug, Ra."

"Iya-iya. Hehe..."

"Hai semuanya! Gue belegug, gue cewek paling belegug di kelas ini."

Ya ampun.

Tere dan Zahra langsung menepuk jidat mereka sendiri, tidak menyangka kalau Euni akan seheboh itu, padahal kalau dia tau arti belegug itu apa, pasti ujung-ujungnya bakalan marah, emang dasarnya lemot, pasti gampang banget di kadalin, padahal aslinya belegug itu bodoh bukan cantik.

MY 'BOCIL' WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang