Part 29

278 8 1
                                    

"A! Aa tau gak soal kejadian viral di sekolah tadi pagi?!"

Disebuah rumah milik Bara, setelah pulang dari sekolah tadi, tiba-tiba saja istrinya langsung heboh sendiri dengan kejadian viral di sekolah tadi, tentu saja istri Bara menjadi seperti itu karna memang dia teman dari orang yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan seantero sekolah tadi, maka tak heran kalau sampai saat ini ia masih membahas topik tersebut, topik tentang Mika.

Selain itu juga, ia sangat kesal karna baru tahu kebusukan dari temannya itu, padahal selama ini mereka selalu bersama, menjadi teman sepermainan yang tidak terpisahkan, tapi karna kejadian ini ia menjadi ilfeel dan benci terhadap Mika, padahal mereka selama ini berteman baik, namun karna satu hal saja membuatnya menjauhi Mika, padahal belum tentu juga yang saat ini beredar adalah kebenarannya.

Bara juga tau apa yang terjadi di sekolah tadi pagi, ia juga melihat sendiri kalau banyak sekali foto-foto setengah telanjang Mika yang tengah bersama seorang laki-laki, hampir semua sekolah tau kejadian itu bahkan mereka langsung mengolok-ngolok dan menghakimi Mika tanpa tau kebenarannya seperti apa, mereka juga menepuk-nepuk Bara, seakan mengatakan 'untung aja lo nolak tuh cewek waktu itu, kalau engga lo bakal kesered', gitu yang bisa ditangkap oleh Bara.

Bara memang hanya tau sedikit tentang Mika, dari waktu yang sangat singkat itu Bara cukup tau dan yakin kalau Mika bukanlah orang seperti itu, walau pun Bara tidak tau dibelakang seperti apa, tapi Bara cukup yakin kalau Mika bukan perempuan seperti itu, Mika yang nampak polos dan periang itu tidak mungkin mempunyai sisi gelap seperti itu, apa lagi yang Bara tau, Mika berasal dari keluarga berada.

"A! Aa dengerin Neng gak sih?" tanya istri Bara.

Bara mengangguk pelan. "Dengar kok neng, sangat jelas."

"Terus kenapa Aa gak nyahut? Atau Aa gak tau ya kejadian viral di sekolah tadi pagi?"

"Tau. Aa juga lihat kok fotonya."

"Ish! Kok Aa lihat juga? Ngapain juga lihat tubuh cewek murahan kayak gitu? Emangnya Aa gak jijik apa?"

"Kenapa? Justru Aa kasihan sama Mika."

"Kasihan? Aa kasihan kenapa? Ngapain juga mengasihani cewek kayak gitu."

"Neng! Neng jangan gitu lah, bagaimana pun juga Mika temannya Neng."

"Maaf ya A! Mulai saat ini dia bukan teman Neng lagi."

"Gak baik lho Neng memutus tali persahabatan seperti itu, apa lagi kita gak tau duduk permasalahannya gimana? Yang ada kita berdosa lho kalau ternyata kenyataannya engga seperti itu."

"Tunggu-tunggu! Kok kesannya Aa ngebelain dia sih?"

"Aa gak ngebelain dia Neng. Aa cuma gak mau Neng berdosa, takutnya itu jadi fitnah."

"Fitnah dari mananya A? Buktinya udah jelas gitu kok. Dia jual diri selama ini, pantas aja ya badannya tuh kayak berubah gitu, dia jadi lebih ngisi, ternyata taunya jual diri."

"Neng! Jaga ucapan Neng! Gak baik atuh bicara seperti itu."

"Biarin. Habisnya Neng kesal sih, selama ini Neng udah ketipu sama wajah polosnya."

Bara benar-benar bingung harus bilang apa kepada istrinya, istrinya itu hanya melihat dari satu sudut saja, padahal kalau dicermati dan dilihat gambarannya secara jelas, jelas-jelas Mika berasal dari keluarga berada, tidak mungkin juga kalau Mika jual diri sementara dilain sisi Mika mampu meredam semua foto-fotonya yang tersebar diseluruh sekolah dalam waktu singkat, kalau pun memang dibantu oleh orang lain, pastinya orang yang ada dibelakang Mika itu bukan orang sembarangan.

"Neng! Neng juga ngalamin kan kejadian aneh tadi pagi kam di sekolah?" tanya Bara.

"Yang Aa maksud saat seluruh sistem jaringan sekolah eror?" tanyanya balik.

MY 'BOCIL' WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang