Malam hari disuatu tempat yang berada disalah satu rusun, belasan orang yang mengenakan seragam serba hitam dan loreng mulai menaiki satu persatu anak tangga dirusun tersebut, mereka bergerak menjadi dua bagian, orang-orang dengan seragam hitam naik dari tangga depan, sementara yang memakai seragam loreng naik dari tangga darurat yanga berada dibelakang rusun tersebut.
Orang-orang yang memakai seragam hitam adalah para bodyguard keluarga Anggara, dibawah komando Ravin yang memang mulai mengambil tindakan. Lalu orang-orang yang memakai seragam loreng adalah pasukan militer dibawah pimpinan Brata, Brata yang naik pitam mulai bergerak, siap menyapu semua orang yang sudah menyakiti putrinya.
Dibawah dua orang itu, pergerakan malam ini akhirnya dilakukan, tentu saja semuanya atas kerja keras orang-orang Ravin, karma bagaimana pun juga, Brata tidak punya informasi apa pun sebab ia baru tahu kejadiannya tadi pagi, sementara Ravin yang memang sedang membantu Gala punya banyak informasi dari para bawahnnya, dengan kerja keras, lokasi orang tersebut akhirnya terungkap dan itu tepat ada di rusun lantai atas gedung ini, lokasi yang cukup jauh.
Selain kedua kelompok tersebut yang bertugas mengeksekusi dilapangan, ada beberapa kelompok kecil lagi yang disiagakan untuk memantau daerah sekitar sini, itu dilakukan guna meminimalisir target kabur, mereka bertugas menangkap target kalau sampai dia kabur dan tidak lupa juga mereka mengamankan daerah sekitar agar tidak ada warga yang mendekat.
Kedua tim sudah tiba didepan rusun yang menjadi tempat tinggal target, mereka memberi kode satu sama lain lalu siap bergerak, beberapa orang langsung berdiri didepan pintu, sementara yang lain bersiap untuk masuk, semua sudah siap, dalam hitungan satu sampai tiga, mereka siap beraksi, hitung mundur langsung dilakukan, dan di hitungan satu, beberapa orang yang ada didepan pintu langsung mendobrak.
Brak!
Dalam sekali hentakan, pintu tersebut langsung jebol, tanpa basa-basi lagi, mereka langsung masuk dan menyebar membuat sebuah formasi pertahanan, pasukan Brata menangani area depan, sementara bodyguard Ravin mengamankan kedua sayap formasi.
"JANGAN BERGERAK! ANGKAT TA---"
Teriakan itu tidak dilanjutkan lagi tatkala melihat kondisi rusun yang kosong melompong, kedua pemimpin tim langsung memberi kode, turunkan moncong senjata namun tetap harus berwaspada, tidak boleh lengah sedikitpun, bagaimana pun juga kelalaian sedikit saja bisa berbahaya bagi tim.
"Menyebar! Cari disetiap sudut ruangan, jangan lewatkan sedikitpun!"
"Siap, laksanakan!"
Bukan cuma para bodyguard Ravin, tapi pasukam Brata juga langsung menyebar mencari kesetiap ruangan termasuk kamar mandi dan dapur, mereka juga mencari sampai ke atas lemari dan dibawah ranjang, tidak lupa juga mereka memeriksa setiap sudut, takutnya ada satu jalan rahasia yang tidak mereka ketahui.
"Lapor komandan! Kami sudah mencari kesetiap sudut ruangan, namun hasilnya nihil. Laporan selesai!"
"Hubungi tim yang berada diluar, kita tidak boleh kehilangan jejak target."
"Siap laksanakan!"
Ini gawat, target sudah tidak ada di lokasi, itu artinya oprasi mereka ini sudah terendus lebih dulu, atau bisa saja target bergerak cepat dan tidak menunggu waktu lama, itu artinya mereka bukan sekedar iseng belaka, ini direncanakan dengan matang olehnya, hanya ada satu kemungkinan yang bisa di ambil dari situasi ini, target dibantu oleh orang lain, orang yang sudah cukup terlatih.
"Lapor komandan! Kami menemukan barang-barang ini di kamar target." Salah satu perwira membawa barang-barang yang mencurigakan.
"Lanjutkan tugas kalian. Cari lagi, apa ada barang-barang mencurigakan yang lain," titahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY 'BOCIL' WIFE
Teen Fiction(ON GOING) *Spin Of (NOT) BEST MISTAKE ... Kesalahan membuat semuanya berantakan, Galaksi adrian sudah bertunangan dengan Melisa, pacarnya sejak duduk di bangku sekolah menengah atas, mereka bertunangan sudah hampir satu tahun lamanya dan berniat un...