Part 12

377 12 0
                                    

Tak terasa hari ini sudah hari selasa, sesuai dengan yang dijanjikan, Mika membawa buku yang dipesan oleh Bara, buku pelajaran yang beberapa hari lalu dicari ditoko namun stoknya habis, dan kini buku itu sudah ada, Mika membawa buku tersebut kesekolah dan akan diberikan sendiri kepada Bara, tadi pagi Mika pergi ke toko buku tempatnya bekerja untuk mengambil buku tersebut.

Mika cukup beruntung mempunyai bos yang baik dan pengertian, dua hari tidak masuk kerja tidak membuatnya dipecat oleh si bos, padahal ia baru saja masuk tapi sudah harus bolos dua hari, itu di sebabkan oleh hal tidak terduka yang terjadi dirumahnya, untungnya hari ini Mika sudah bisa masuk kembali.

Pagi hari ini di awali dengan senyum ceria diwajah Mika, sama seperti pagi ini yang cerah, tidak nampak sedikitpun muram diwajah Mika, Mika sudah mulai kembali kedirinya yang dulu, walau banyak yang berubah tapi Mika berusaha menjalani semuanya dengan ikhlas, mengeluh saja tidak akan membuat nasibnya berubah, yang perlua ia lakukan saat ini adalah menerima semuanya dengan lapang dada.

Balik lagi kesituasinya saat ini, Mika langsung pergi mencari keberadaan Bara kakak seniornya di sekolah, tentu saja Mika bertanya-tanya dulu kepada siswa lain untuk menemukan keberadaan Bara, Mika dituntun kebelakang sekolah tempat dimana Bara biasa nongkrong, Bara dan teman-temannya nongkorong di warung belakang sekolah.

Mika langsung meluncur kesana sendirian sambil membawa buku ditangannya, tidak sampai lima menit, Mika akhirnya sampai disana, saat baru saja tiba disana, Mika langsung menjumpai Bara yang sedang nongkrong sama teman-temannya, hari memang masih lagi dan ini juga belum waktunya jam masuk, jadi banyak siswa yang memanfaatkan hal tersebut untuk melakukan aktivitas lain.

"Kak Bara!" panggil Mika sambil melambaikan satu tangannya.

Bara yang tengah mengobrol langsung terhenti saat Mika memanggil, lekas ia menoleh ke sumber suara dan mendapati Mika yang tengah berjalan ke arahnya, banyak teman-temannya yang menggoda Bara karna di samperi oleh Mika yang mereka tau memang suka kepada Bara, mereka juga tau kalau Bara menolak Mika waktu itu, namun mereka juga langsung menggoda dan mengejek Bara karna ia menelan ludahnya sendiri, dulu nolak sekarang justru dekat, itu yang di maksud.

Bara tidak mengindahkan semua teman-temannya, ia langsung bangkit dan lekas berjalan ke arah Mika, Bara juga melihat sebuah buku ditangan Mika, setelah diteliti ternyata itu buku yang dirinya pesan beberapa hari yang lalu.

"Hai!" sapa Bara ramah.

Mika tersenyum simpul, membalas sapaan Bara, lekas Mika menyodorkan buku ditangannya. "Ini pesanan kak Bara."

Bara langsung menerima buku tersebut. "Kenapa lo anterin kesini? Padahal, biar gue aja yang bawa ke toko."

"Gak apa-apa kak. Kan Mika udah janji bakal bawa dan anterin bukunya langsung ke kak Bara," balas Mika.

"Hmm. Makasih kalau gitu! Buku ini sangat gue butuhin."

"Sama-sama kak. Mika juga makasih karna kakak sudah berkunjung ke toko."

"Di toko lo lengkap, mungkin gue bakal sering berkunjung nanti."

"Iya kak. Silahkan datang berkunjung, Mika dengan senang hati menyambut kaka Bara."

"Dengan senang hati?"

Ups!

Mika keceplosan mengatakan itu, itu justru terlihat seperti dirinya memang menunggu Bara untuk datang ke toko lagi, harusnya Mika bilang aja toko terbuka untuk siapa saja bukan justru begitu, Mika benar-benar terbawa suasana karna bisa ngobrol dan ketemu dengan cowok yang dirinya suka, Mika sampai lupa dunianya.

Mika merutuki mulutnya sendiri yang kadang tidak sinkron, ia jelas-jelas sudah di tolak waktu itu, tapi entah kenapa mulut sialannya itu tidak sinkron sama situasi, niatnya ia ingin melupakan Bara tapi apalah daya, kalau begini ia akan gagal move on.

MY 'BOCIL' WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang