Bab 7

838 71 1
                                    

Sudah 2 minggu berlalu. Sejak pengakuan Love, Milk tidak pernah lagi melihat Love bahkan berpapasan saja tidak pernah.

Gun semakin sering menghabiskan waktu dengan Milk, dia selalu menjemput dan mengantar Milk. Dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk mengambil hati Milk.

"Ntar malem mama ngajakin kamu makan di rumah. Bisa gak?" tanya Milk.

"Bisa dong."

Milk masih berusaha melupakan tentang Love dan mencoba fokus ke Gun.

"Besok mau jalan kemana?"

"Pengen di rumah aja, mama sama papa juga lagi pada libur jadi mumpung pada di rumah" Jawab Milk sambil merapikan rambut Gun yang berantakan.

Rasa cinta Gun makin hari makin besar. Milk sangat perhatian mulai dari hal kecil hingga besar. Namun gadis itu masih terjebak dengan perasaannya.

"Main di rumah aja gak apa-apa." Ajak Milk.

Gun menatap Milk dan tersenyum lebar. Dia semakin percaya diri dan yakin Milk sudah mulai menyukai dirinya.

.

Semua makanan sudah tertata rapi di atas meja. Milk menunggu kedatangan Gun di teras rumahnya.

Terdengar suara bel yang membuat Milk langsung beranjak dari kursinya. Saat membuka gerbang Milk terdiam cukup lama melihat tamu yang datang.

"Tante nyuruh aku nginep di sini soalnya mama sama ayah lagi jengukin Uti." Love membuka suara tanpa melihat mata Milk.

Milk merasa usahanya selama 2 minggu ini untuk melupakan gadis dihadapannya seakan-akan sia-sia.

"Masuk dulu aja Love. Aku masih nungguin Gun." ucap Milk. Love menghela nafas panjang mengabaikan Milk.

.

"Halo tante, om." Sapa Gun saat melihat orang tua Milk yang berada di ruang tengah.

"Maaf banget terlambat soalnya macet banget, long weekend." Lanjutnya sambil menyalami orang tua Milk.

"Gak apa-apa, lagian kita juga baru selesai nyiapin makannya." Ujar Mama Milk.

Gun sempat heran karena ada Love. Namun belum sempat bertanya, orang tua Milk langsung mengajak untuk makan.

Milk yang melihat punggung kemeja Gun terdapat noda secara reflek membersihkan. Dia memegang lengan Gun dan mulai membersihkan.

"Kotor ini lo, gak kamu cuci apa?" Milk berbisik.

Love yang melihat dua orang itu rasanya ingin berlari keluar dan berteriak. Namun dia menahan dan melewatinya begitu saja.

.

"Kalian udah pacaran?" Papa Milk membuka obrolan.

Love langsung melihat Milk dan Gun. Mata Love dan Milk saling bertemu, keduanya sama-sama buang muka.

"Belum om, masih nunggu jawaban Milk." Jawab Gun.

"Apaan sih pa." Milk terlihat kesal.

"Kan sering bareng Gun, wajar papa nanya. Biasanya sepedaan mulu tapi akhir akhir ini dijemput mulu." Ledek mama Milk.

Gun hanya tersenyum dan melihat Milk yang terlihat makin kesal.

"Nah kalau Love gimana di sekolah barunya? udah dapet pacar belum?"

"Belum om, cintanya bertepuk sebelah tangan." Asal Love.

Milk langsung melihat gadis itu dengan perasaan bersalah.

"Mana mungkin, laki-laki bodoh mana yang nolak gadis cantik seperti kamu ini?"

Love hanya tersenyum, dan dia tersadar bahwa perasaannya kepada Milk memang tidak seharusnya ada. Milk yang sedang makan tersedak saat mendengar ucapan Mamanya.

BimbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang