Bab 28

994 93 25
                                    

"Makan dulu yuk, udah aku ambilin tadi."

Love menggelengkan kepalanya.

"Ntar kamu sakit, terus kita gak bisa liburan lagi. Katanya mau liburan berdua. Aku suapin ya."

"Dikit aja ya." Ucap Love.

"Iya."

Milk menyuapi Love, Love menatap lekat Milk. Air matanya kembali keluar.

"Jangan nangis lagi dong." Milk menyeka air mata Love dan tersenyum.

"Mau jalan-jalan keluar?" Tanya Milk sambil mengelap bibir Love.

"Gak, kita di sini aja ya. Aku pengen deket kamu terus."

"Iyaa, ayo makan lagi." Ucap Milk sambil mengarahkan sesendok nasi ke mulut Love.

"Kamu gak pengen cerita yang tadi? Kenapa Nanon ikut? Terus kenapa Om nitipin kamu ke dia?"

Milk menatap makanan yang di depannya. Kali ini dia tidak ingin menatap mata Love.

"Cuma salah paham aja jadi tadi ngelurusin. Papa ngomong gitu kan karena Kak Nanon satu-satunya cowok. Gak usah mikir aneh-aneh."

"Terus maksud kamu bakal banyak yang kita hadepin nanti apa?"

"Bakal banyak yang berharap kita punya hubungan sama cowok, entah itu orang tuaku maupun orang tuamu. Karena mereka taunya kita gak punya hubungan sama siapapun. Jadi aku berharap kamu bisa ngebiasain itu ya, kayak Ciize selama ini yang berusaha jodohin kamu sama Gun atau siapapun itu. Aku juga ngerasa sakit tapi emang udah resiko karena gak ngasih orang lain tentang kita."

"Jadi aku kayak selingkuhan kamu gitu?"

"Kok mikir gitu sih?"

"Orang mikirnya kamu gak punya pacar kan, tapi sebenernya kamu punya aku. Aku kamu sembunyiin kayak selingkuhan kamu."

"Gak gitu Love."

"Gak apa-apa, yang penting kamu gak pacaran sama yang lain ya. Aku gak masalah kamu sembunyiin atau gak kamu akuin tapi jangan punya hubungan selain sama aku. Aku gak mau kamu dimilikin orang lain."

"Iyaa, aku gak bakal sama yang lain. Kamu juga ya." Ucap Milk mengelus pipi Love.

"Mau peluk lagi." Rengek Love.

Milk menaruh kotak makannya dan memeluk Love pelan.

"Sayang." Panggil Love.

"Em?"

"Kamu belum mandi tauk."

"Eh iya, tadi gak sempet cuci muka juga. Bau ya?" Milk tertawa malu.

"Gakk, kamu gak pengen mandi bareng lagi?" Love memeluk makin erat.

"Boleh."

"Beneran?" Love melepas pelukannya dan melihat Milk.

"Mandi doang kan? Gak boleh yang lain."

"Yaah." Love memeluk Milk lagi.

"Kamu tu lo masih kelas 11 tapi udah berani banget kayak gitu."

"Ya kan ke kamu doang, aku juga gak tau kenapa pengennya nempel kamu terus."

.

15.00

Setelah memastikan Love sudah tertidur Milk beranjak keluar kamarnya. Dia menuju kamar Ciize.

"Ciizee." Milk mengetuk pintu kamarnya.

"Masuk Milk gak dikunci."

"Abis darimana?"

BimbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang