Bab 32

970 85 14
                                    

Kamar Milk

"Kamu gak pulang? Udah malem." Tanya Milk saat melihat jam tangannya.

"Iihh ngusir, aku mau nginep juga."

"Eh lo mau liat foto lucu Gun gak pas kecil?"

"Mana-mana."

Ciize memperlihatkan ponselnya. Kedua gadis itu tertawa yang membuat Milk kesal.

"Lo gak telfonan sama Gun? Gak kangen apa?"

"Biasanya sih ntar malem dia telfon. Kangen lah, masak gak sih."

"Sini gue fotoin, ntar gue kirim ke Gun."

Love tersenyum sambil melirik ke Milk sekilas yang sudah terlihat menahan kesalnya.

"Cantik gak?"

"Cantik lah. Pas itu Gun juga nanyain lo mulu sih. Gue bilang aja kita gak sekamar."

"Emang iya?" Tanya Love sambil menahan tawanya.

"Lo gimana sih? Gun tu kayaknya suka lo beneran deh Love, pas kemarin lo ngaku jadi pacarnya dia setuju aja. Nah itu udah tanda-tanda naksir berat."

"Doain yaa."

"Doain apa?" Tanya Milk melihat Love.

"Ya siapa tau jodoh. Ya kan Love?" Ucap Ciize sambil mengangkat satu alisnya.

"Jangan gitu, maluu."

"Eh dibales nih sama Gun."

Milk ikut melirik ponsel Ciize

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Milk ikut melirik ponsel Ciize.

"Gue mau mandi dulu deh." Milk berdiri meninggalkan keduanya.

Love dan Ciize tertawa pelan.

"Sumpah lo emang jago bikin orang kesel sih."

"Kita liat aja, apakah dia bisa menahan." Ucap Ciize menahan tawanya.

"Gue sempet putus tauk, tapi udah balik sih."

"Gara-gara Nanon? Oh pantes pas balik kemarin lo kayak orang stres banget."

"Iyalah, gue liat dia pegangan tangan. Dianya bukannya bilang mau jauhin malah minta maaf mulu siapa yang gak kesel coba. Gue sampe gemes tau gak, bisa-bisanya dia tu masih maafin si Nanon."

"Terus balikannya gimana?"

"Dia di rumah, gak mau pulang gue juga sih gak pengen dia pulang. Sok sok an aja nyuruh dia pulang aslinya mah gue pengen dia nginep." Love tertawa.

"Gun juga sebenernya gak suka si Nanon ikut tapi gimana lagi. Dia tu sampek pengen batalin mudiknya tapi Mamanya maksa, kepikiran juga soalnya si Milknya BEGO PARAH. Ternyata beneran kejadian kan. Milk tu minta gue buat gak jailin lo, kayaknya karna mereka sarapan bareng itu gak sih?"

"Iya anjir, gue nangis di kamar. Buyar semua deh rencana jalan-jalan gue. Lah siangnya dia malah berduaan. Pengen nampol rasanya tapi gue sayang."

"Kayaknya lo emang mesti pakek cara gue tadi deh, bikin Milk cemburu mulu. Jadi dia gak bakal mikirin tuh si Nanon."

BimbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang