Bab 30

1K 92 7
                                    

"Aku bakal kasih tau Nanon tentang kita."

Love langsung melepas pelukannya dan melihat Milk.

"Kejadian tadi bener-bener bikin aku sadar. Aku gak bisa gak sama kamu. Aku emang masih punya perasaan sama Nanon. Kemarin aku bingung sama perasaanku sendiri, aku pikir gak masalah selama aku gak pacaran sama dia. Aku gak tau kalau hal itu juga bikin kamu sakit."

"Kamu tu pinter akademik doang ya?" Tanya Love kesal.

"Mana ada sih yang suka pacarnya mesra-mesraan, punya perasaan sama orang lain walaupun gak pacaran." Lanjut Love.

"Terus gimana? Jujur aku masih punya perasaan  suka sama dia, setelah denger alasan dia ninggalin aku itu ngebuat aku goyah. Tapi sama sekali gak ada dipikiran aku buat putus sama kamu."

"Itu jahat, ya kamu maunya gimana? Kalo kamu mau ngelanjutin perasaanmu itu ya aku gak mau tapi kalo kamu mau berusaha stop aku bakal temenin." Ucap Love.

"Aku mau sama kamu. Tapi buat ngasih tau mama sama papa, aku masih belum siap ya."

"Kamu beneran bakal ngasih tau kak Nanon? Kamu gak bakal bohongin aku lagi kan?"

Milk mengangguk menatap Love sambil tersenyum.

"Aku minta maaf banget, aku udah bikin kamu sakit kayak gini. Kita gak jadi putus kan?" Tanya Milk.

"Tergantung, kalo kamu udah bilang kak Nanon baru aku kasih keputusan. Jangan bohongin aku, aku gak suka."

"Aku kasih kesempatan sekali lagi, kalo kamu ngulangin lagi aku gak mau lagi kenal sama kamu." Jelas Love lalu memeluk Milk erat.

.

Love mencari sosok Milk di sebelahnya dengan mata masih terpejam. Dia langsung membuka matanya begitu tidak merasakan keberadaannya. Namun lagi-lagi dia melihat pemandangan yang manis. Milk sedang merapikan isi lemarinya.

Love beranjak dari kasurnya lalu duduk dibelakang Milk dan memeluknya dari belakang.

"Kok udah bangun? Masih pagi banget." Tanya Milk.

"Kamu juga kenapa udah bangun? Mau jadi art baru?"

"Kebangun aja, tadinya mau lari cuma gak tega aja liat lemarinya udah memanggil buat dirapiin." Ledek Milk yang langsung mendapat cubitan di pinggangnya.

"Badanmu gimana? Perutmu masih sakit? Mualnya?"

"Udah enakan, aku pengen makan bubur ayam."

"Ntar aku cariin, nanggung ini tinggal dikit."

"Gak mau ngajakin makan di luar?"

"Gak, kamu baru semalem pulang. Di sini aja. Depan kompleks kan ada tuh bubur ayam."

Love melepas pelukannya dan kembali berbaring di kasurnya. Setelah selesai merapikan baju-baju Love, Milk duduk di sebelah Love.

"Aku mau liat dadamu dong." Ucap Milk

"Ih apaan, masih pagi udah ngajak ke hal tidak baik."

"Ya ampun bukan, yang memar."

Love tertawa sambil membuka kancing piyama paling atas. Milk melihat dan mengelus pelan.

"Masih sakit?"

"Kalo narik nafas panjang sakit, tapi kata mamamu gak apa-apa kok."

"Maafin aku ya."

"Udah ya, jangan minta maaf terus. Buktiin ke aku."

"Yaudah aku beli bubur dulu ya. Kamu kalau mau tidur lagi gak apa-apa, aku bangunin kalau udah ada." Milk mencium kening Love.

BimbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang