Bab 33

901 89 10
                                    

"Tenang aja Love. Dia pergi sama Gun, gak bakal kenapa-napa." Ucap Ciize yang melihat Love gelisah.

"Ya kenapa harus pergi sepagi ini. Kenapa gak bangunin gue dulu."

"Bisa aja mereka lagi cari sarapan atau apa gitu."

"Loh udah bangun? Mau sarapan? Tapi tante jaga pagi. Milk mana? Lagi lari? Ntar suruh Milk pesen makan ya. Tante berangkat dulu." Ucap Mama Milk.

"Iya tante." Jawab Ciize dan Love bebarengan.

Love mencoba menghubungi Gun.

"Halo, kenapa Love?"

"Lo kemana sih? Milk mana? Kenapa lama banget?!"

"Kangen gue ya?"

"Yang bener! Mamanya Milk udah berangkat, buruan pulang."

"Iya ini udah di jalan."

.
.

Love langsung berlari saat mobil Gun berhenti di depan rumah Milk. Ia mengetuk jendela mobil karena si penumpang tak kunjung turun.

"Buka Gun, kasian tu udah panik."

"Tunggu dulu." Ucap Gun yang masih ingin menggoda Love

"Kok gak turun sih?!" Love mengintip.

Gun menurunkan kaca mobilnya.

"Kenapa?" Tanya Milk.

"Kok gak turuunnn?" Rengek Love.

"Mau cari sarapan, tunggu di dalem aja lo sana."

"Ikuutt. Buka gak?! Kak Gun bukaaa!!"

Milk membuka pintu mobilnya. Love langsung memeluk dirinya.

"Aku turun dulu dong."

"Gak mau! Kamu tu kebiasaan ninggal aku mulu."

"Ada Ciize tuh." Milk melepas pelukan Love.

Love memanyunkan bibirnya kesal.

"Sarapan di luar yuk." Ajak Milk.

"Kamu jangan duduk depan, biar kak Ciize aja." Ucap Love menyeret Milk ke kursi tengah.

"Iye iye gue aja."

Love langsung merangkul lengan Milk.

"Kangen ya?"

"Banget, pipinya sakit gak? Merahnya belum ilang."

"Gak kok, enak gak perlu pakek blush on." Milk tersenyum. Love menyenderkan kepalanya di bahu Milk dan memeluknya lengannya erat.

"Ada Ciize lo itu." Bisik Milk.

"Biarin."

"Mau makan apa nih?" Tanya Gun.

"Lok Yun aja deh, pengen manis-manis." Jawab Ciize yang sibuk dengan ponselnya.

"Gak apa-apa?" Tanya Milk ke Love.

"Gak apa-apa asal sama kamu."

.
.

Setelah lima belas menit, merekapun sampai di tempat sarapan yang menjadi langganan mereka. Gun dan Ciize langsung mencari tempat duduk, Milk memesan makanan untuk keduanya karena ia sudah hafal kesukaan keduanya.

"Kamu mau apa?" Tanya Milk ke Love.

"Samain kayak kamu aja."

"Yaudah sana duduk dulu."

"Gak mau."

"Ini masih antri ntar kamu capek, aku gak kemana-mana." Ucap Milk yang langsung dituruti Love dengan kesal.

BimbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang