Bab 24

1.2K 85 5
                                    

Kamar Milk

Love membantu mengeringkan rambut Milk sambil tersenyum lebar. Dia tidak bisa menahan senyumnya.

"Udah jangan senyum mulu ih, malu tauk." Ucap Milk.

"Gak apa-apa dong, berarti aku lagi seneng. Emang kamu gak seneng?"

"Seneng sih." Jawab Milk

"Kok ada sihnya. Kepaksa ya?"

"Gakk, mana ada kepaksa. Menurut kamu tadi tu kepaksa gak?" Milk menoleh ke arah Love yang ada di belakangnya.

Love langsung mengecup pipi Milk dan memeluknya dari belakang.

"Makasihh, aku seneng bangettt." Ucap Love.

Milk mengelus lengan Love lembut.

.

"Yang lain udah nungguin di luar. Mau BBQ an." Ucap Milk sesaat setelah membaca pesan dari Ciize.

"Pelukk dulu."

"Kan tadi udah lo, ntar kalau peluk lagi makin lama lagi keluarnya." Milk mencium kening Love dan menggandengnya keluar kamar.

"Kamu masih pusing?" Tanya Love.

"Gak, soalnya udah dikasih terapi langsung sama kamu." Ledek Milk sambil tertawa pelan.

"Ntar mau aku kasih lagi gak?" Goda Love.

"Gakk, udah ya gak usah nambah-nambah." Milk mencubit pelan pinggang Love.

.

"Milk lo lama amat sih." Ucap Ciize.

"Iya tadi masih gantian kamar mandinya." Ucap Milk yang membuat Love disampingnya tertawa pelan.

"Diem ih." Bisik Milk sambil mencubit pelan lengan Love.

"Ntar aku visum, kekerasan dalam pacaran." Ucap Love yang membuatnya tidak bisa menahan lagi tawanya.

"Kenapa?" Tanya Ciize yang kaget.

"Gak apa-apa, ini Namtan sama View mana?" Love berusaha mengalihkan.

"Lagi di dapur, nyiapin bumbu-bumbuan." Ucap Ciize.

"Aku bantuin mereka ya." Ucap Love ke Milk.

Milk mengangguk.

.

"Haiii." Sapa Love ke kedua temannya.

"Sumringah banget nih kayaknya." Ledek View.

"Ya kan lagi liburan, harus senenggg. Ya kan Namtan?" Tanya Love sambil merangkul lengan Namtan.

"Pengen liburan terus deh, gak usah sekolah." Asal Love.

"Nikah sama anak tunggal kaya raya." Asal Namtan.

"Lah Pacar lo banget tuh. Kalo gak mau buat gue aja gak apa-apa." Goda View.

"Enak aja, susah tauk dapetinnya." Ucap Love sambil membantu Namtan menyiapkan piring.

"Love." Panggil Namtan.

"Em?" Love melirik.

"Lo tadi ngaca gak sih?" Tanya Namtan.

"Kenapa?" Love langsung menyentuh wajahnya.

"Leher lo."

"Ada bekasnya? Keliatan banget?" Tanya Love panik berusaha menutupi namun hari itu dia memakai kaos v-neck.

"Abis ngapain sih lo." Namtan menyeret Love ke kamar mandi.

"Gue ambilin sweater gue deh. Balik ke kamar lo juga ntar keburu diliat yang lain." Ucap Namtan.

BimbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang