Bab 16

1.5K 83 2
                                    

Milk mencoba menenangkan dirinya.
"Oh hai kak, apa kabar?"

"Baik, kamu gimana? ngapain di sini? lagi libur?" tanya Nanon penasaran.

"Abis tes. Ijin sih."

"Tes apa? sama siapa? udah makan siang? mau makan bareng gak sambil ngobrol-ngobrol." ajak Nanon.

"Tes dari tempat bimbel, itu udah dijemput." ucap Milk sambil menunjuk mobilnya.

"Boleh minta nomermu gak?"

"Aku gak megang hp kak, udah dulu ya kak udah ditungguin." Milk langsung bergegas.

.

Saat di dalam mobil Milk bingung karena dia masih merasa gugup saat bersama Nanon. Perasaan yang masih sama seperti dulu waktu dia pertama jatuh hati. Namun dia segera buru-buru menyadarkan dirinya.

.
.

Milk memasuki kamarnya, terlihat sepi. Dia sudah hampir kesal karena berpikir kalau Love keluar. Ternyata gadis itu tertidur. Milk menghampiri dan duduk disebelahnya.

"Sayang bangun yuk, makan dulu. Kamu pasti gak pesen makan kan" bisik Milk sambil mengelus rambut Love pelan.

Love membuka matanya perlahan, wajah Milk sudah sangat dekat di depannya. Love mengecup bibir Milk cepat dan tersenyum.

"Nakal banget sih, ayo buruan makan. Kamu mau pulang jam berapa?" Milk membuka kotak makanan yang sudah dia beli.

"Kamu jam berapa?"

"Malah nanya balik, aku besok. Soalnya ntar mau nyari buku dulu." ucap Milk sambil menyuapi pacarnya itu.

"Aku juga besok." jawab Love dengan mulut penuh makanan.

"Bener? Namtan sama View gak ngajakin kamu main?" tanya milk penasaran sambil menunggu kunyahan pacarnya selesai.

"Mereka kayaknya main sendiri deh."

"Mau ikut aku?" tanya Milk.

"Mauuu lah, mau bareng kamu terus boleh gak sih?"

"Boleh, makanya gede dulu. Yang rajin belajarnya biar bisa bareng aku ntar." milk mencubit gemas pipi pacarnya itu.

"Bisa gak ntar kamu yang ngerjain ujian-ujianku. Kamu kan suka ujian. Kayaknya gak ujian sehari kamu demam." ledek Love

Milk tersenyum manis mendengar ledekan pacarnya itu, sesekali dia mengelap noda makanan di bibirnya.

"Eh itu kamu belum nelfon orang hotel buat laundry ya?" Milk melihat baju Love yang masih ada di pojokan. Love nyengir tanpa rasa bersalah.

"Untung tadi mampir ke toko baju, aku gak tau ukuran celanamu jadi aku beliin dress deh. Bentar aku telfon dulu deh." Milk beranjak namun ditahan Love.

"Ikutt..."

"Ampun sayang, ke situ doang. Abisin dulu deh makannya. Terus mandi, siap-siap."

"Gak mauu. Mau sama kamuu terus."

"Mandi bareng yuk." ucap Milk asal.

"Ayooooo!!!"

"Makanya cepet abisin."

Saat Milk masih menelfon, Love sudah berdiri di sampingnya menunggu Milk selesai menelfon sambil mengayun-ayunkan tangan kanan Milk.

"Udahh, yukk." Love menggandeng Milk dengan semangat

Milk mendorong pelan Love ke bawah shower yang menyala dan langsung berlari ke luar.

"Udah buruan mandi." teriak Milk dari luar sambil tertawa.

BimbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang