Bab 27

866 86 11
                                    

Kamar Milk

"Kamu bisa gak sih gak bikin aku cemburu sehari aja, mulai dari Gun, Ciize terus sekarang Nanon. Kayaknya tiap hari ada aja yang deketin kamu."

"Aku gak ada niat bikin kamu cemburu. Maaf ya kalau kamu ngerasa gitu, aku juga gak bisa ngontrol sekitarku." Milk duduk di sebelah Love.

"Bukan gak bisa, kamunya gak mau. Kalo kamu ngasih tau ke mereka kamu punya aku ya gak bakal kan mereka deketin kamu. Liat tu Gun, dia malah nerima aja kan. Kasih tau juga dong ke Nanon. Gak mau? Kenapa? Karena kamu masih punya perasaan ke dia?"

"Semua gak segampang itu Love, kamu diawal juga gak masalah sama hubungan kita yang gak harus semua orang tau tapi kenapa kamu malah nuntut terus gini? Aku masih belum siap. Gimana kalau orang tuaku tau? Mereka gak bakal ngebiarin aku deket kamu lagi."

"Kamu belum nyoba kan? Gun, View sama Namtan gak masalah bisa aja orang tua kamu juga gak masalah."

"Beda dong Love, mereka ngerti kita. Sedangkan orang tuaku? Kejadian terakhir kali aja mereka marah banget, gimana kalau mereka tau aku pacaran sama cewek." Suara Milk bergetar.

"Mau sampek kapan kita diem-dieman gini? Kamu bisa jamin gak bakal pergi ninggalin aku? Bisa jamin kita bisa berakhir bareng terus?" Air mata Love keluar tanpa aba-aba.

Milk memeluk Love erat, tangis Love pecah yang membuat Milk juga tidak bisa menahan air matanya.

"Aku sayang banget sama kamu, aku gak pengen kehilangan kamu. Aku pengen kamu cuma buat aku. Sakit banget tiap liat Nanon merhatiin kamu lebih dari aku, dia bener-bener ngejaga kamu. Aku takut, aku gak bisa jaga kamu." Ucap Love.

"Kamu gak perlu jaga aku, aku yang bakal jaga kamu. Aku gak bakal ninggalin kamu, kamu juga jangan ninggalin aku ya. Kalau kamu kesel langsung bilang biar aku bisa langsung perbaiki yang salah. Aku gak mau kehilangan kamu."

"Aku juga gak mau kehilangan kamu, aku sayang banget sama kamu. Aku gak mau jauh dari kamu." Love melepas pelukannya.

Milk mengelus rambut Love dan tersenyum.

"Lebih sabar ya, aku bakal nyari uang yang banyakkkk biar bisa hidup berdua sama kamu sampe kita berdua jadi debu." Ucap Milk yang membuat Love tertawa.

"Makasih ya sayang." Love memeluk Milk lagi, kali ini pelukannya terasa lebih hangat.

.
.

07.00

Love menoel-noel pipi Milk. Tumben Milk belum bangun, pikirnya. Dia terus memandangi wajah Milk yang terlihat sangat kelelahan.

"Peluk lagi dong." Ucap Milk dengan mata yang masih terpejam.

"Iih udah bangun." Love memeluk dan memendamkan badannya di pelukan Milk.

"Ada yang gangguin mulu soalnya."

"Hari ini di kamar aja ya? Please."

"Iya, apapun yang kamu mau deh."

"Bener? Mau..."

"Gak, gak boleh yang aneh. Cuma boleh peluk."

"Ya berarti gak semuanya boleh dong."

Tidak ada jawaban dari Milk. Love mengangkat kepalanya dan ternyata Milk sudah tertidur lagi.
Love akhirnya memilih untuk melanjutkan tidurnya dan memeluk Milk erat.

Tidak lama setelah Love tertidur ponsel Milk berbunyi yang membuat Love terbangun. Love beranjak dari kasur dan mengambil ponsel Milk yang tepat berada di meja sampingnya.

"Sayang, mama kamu telfon." Love mendekati Milk. Milk langsung membuka matanya.

"Iya ma?"

"Mama di luar, cepet keluar."

BimbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang