Bab 11

857 52 0
                                    

Love menunggu pesan dari Milk, dia berharap Milk sadar kesalahannya. Sampai jam makan siang belum juga ada pesan dari gadis itu. Berkali-kali Love menghela nafas, dia sudah kehilangan kesabarannya dan langsung beranjak dari kursinya.

Saat melihat Milk di kelasnya, rasa kesalnya seketika hilang. Gadis itu sedang sibuk dengan buku-bukunya, terlihat sekali wajahnya kelelahan. Love merasa bersalah karena dia yang terus merengek ingin berdua sepanjang malam jadi membuat Milk melupakan tugas sekolahnya.

Saat melihat sekeliling kelas Milk dari balik jendela, Love melihat Gun duduk dibangku paling belakang. Dia memandangi punggung Milk dengan wajah sayunya.

"Heh cinta! liatin siapa lo?" seorang gadis menepuk bahu Love yang membuat Love tersadar.

"Lo kalo gak bikin kaget kayaknya mati ya?" asal Love berjalan meninggalkan gadis itu.

"Ntar jadi kan? gue udah beli tiketnya."

"Jadi lah, mumpung gratis kan?" ledek Love

"Lo Kok gak ke basecamp? biasanya bel bunyi lo dah ngibrit makanya gue cariin ke sana malah gak ada."

"Soalnya udah gak ada yang perlu dihindarin." Love tersenyum manis.

.

Bel pulang berbunyi. Milk membereskan bawaannya dan menghampiri Gun dengan lemas.

"Gun lo naik apaan?" tanya Milk.

"Motor, mau bareng?"

Milk langsung mengangguk.

"Ciize gue duluan ya, mau bimbel." ucap Milk ke Ciize yang masih asik ngerumpi. Ciize mengangguk dan tersenyum melihat Gun dan Milk bersama seperti biasanya.

"Huaahh gue capek banget seharian gak sempet istirahat gara-gara kelupaan ngerjain tugas" keluh Milk saat menaiki motor Gun.

"Tumben lo lupa, mikirin apa? masalah kita?"

"Gak kok, emang lagi ada kerjaan kemarin. Udah nih." ucap Milk dan Gun langsung melajukan motornya

Saat di gerbang, Milk melihat Love berboncengan dengan seorang gadis. Saat itu juga dia teringat bahwa pagi tadi dia meninggalkan Love tanpa kata. Dia langsung mengambil ponselnya dan mengirimi Love pesan.

 Dia langsung mengambil ponselnya dan mengirimi Love pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Love tak kunjung membalas, membuat perasaan Milk gelisah. Sesampai di tempat bimbel berkali-kali Milk mengecek ponselnya namun tetap tidak ada balasan.

"Lo kenapa Milk?" tanya Gun khawatir.

"Gue pengen pulang Gun." Milk menggigit bibir bawahnya, tangannya gemetar.

"Ada masalah di rumah? gue ijinin ya, gue anter."

Milk menggelengkan kepalanya. Milk beranjak dari kursinya dan langsung keluar. Seisi kelas memperhatikan, Gun beralasan kalau Milk ke kamar mandi.

Gun merasa ada yang mengganggu Milk, ingin sekali dia menyusul namun dilarang.

BimbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang