Prolog

830 43 6
                                    

Kabar mengenai Hilangnya Seorang Freyanashifa, Menjadikan sebuah pukulan Yang berat bagi Orang-orang yang mengenalnya dengan baik. Tidak terkecuali dengan gadis Ayu asal Jogja, Yang menjadi Kapten Dari sebuah Idol Group. Dalam beberapa hari ini, Shani menjadi Seorang gadis Yang pendiam. Tak Urung Hal Tersebut membuat Para member lain mengerti akan apa yang di rasakan Kapten Mereka. Bahkan tak jarang Shani membuat kesalahan Dalam latihan yang di jalaninya.

Tubuh korban dari hilangnya pesawat masih belum di temukan. Tidak ada yang tau apa yang sebenarnya terjadi, dan kemana pesawat yang mengangkut lebih dari 200 Orang itu Pergi. Pihak pemerintah Amerika Serikat, Sudah melakukan pencarian menyeluruh, Terkait dengan Hilangnya pesawat tersebut. Tapi, Sampai saat ini, Bangkai pesawat tidak ditemukan di manapun.

Hal tersebut memicu kontroversi yang besar di kalangan dunia. Banyak yang menyebutkan ataupun beranggapan, Bahwa semua ini karena adanya Campur tangan manipulatif dari pihak tertentu. Bahkan ada juga yang beranggapan Hal tersebut bisa menjadi suatu Konspirasi Yang Unik.

Shani dan beberapa anggota member, Turut datang kekediaman orang tua Freya, Untuk mengucapkan bela sungkawa. Mereka yang tidak tau siapa Freya yang sebenarnya, Hanya akan teringat dengan senyuman manis dari gadis Koleris tersebut. Kekonyolannya saat Bertengkar dengan Fiony, Ataupun suara indahnya saat bernyanyi di atas panggung. Tapi bagi Seorang Shani Indira, Dia percaya Freya masih Hidup di suatu tempat. Shani tidak mempunyai alasan yang logis, kenapa dia bisa berfikir seperti itu.

Tapi, Hanya Shani yang pernah menjalani apa yang Dirasakan Oleh Freya. Kenangan mengerikan saat dirinya terbawa Kesebuah misterius tempat bersama Freya, Masih teringat di benaknya sampai sekarang. Karena hal tersebut, Setiap malam Shani selalu mendengar suara-suara aneh membisikan sebuah kalimat, "Holders Ke 101". Shani tidak mengerti arti dari bisikan yang datang padanya setiap malam.

Sejak saat itu, Shani merasa Kehidupan-nya berubah. Tak jarang shani selalu merasa ada Yang selalu mengawasinya kemanapun dia pergi. Seakan ada sesuatu yang mengerikan yang menunggu untuknya datang.

Mereka sekarang berkumpul di ruang tamu kediaman orang tua Freya. Shani Tidak sengaja melihat sosok samar Orang di kenalnya. Dia berdiri dengan pakaian yang terakhir kali Shani lihat. Sebelum gadis itu memutuskan Pertemanan-nya. Sosok Freya yang sama-samar membuat Shani sedikit bergidik. Shani menoleh pada teman-temannya, Tidak ada Yang merasa kalau Orang yang sedang mereka tangisi sedang berdiri di samping tangga, menatap nanar kearah mereka. Tidak! Lebih tepatnya pada Shani. Ekspresi yang tidak pernah berubah. Dingin dan kelam. Itulah sosok Freya yang Shani kenal.

Sosok Freya berbalik arah menaiki tangga. Shani merasa Freya ingin dia mengikutinya. Mungkin ini adalah sebuah petunjuk dari hilangnya gadis itu.

"Tante, Toilet sebelah mana ya?" Tanya Shani beralasan.

"Lurus aja, lalu belok ke kiri." Ucap Ibunda Freya. Nada sendu masih bisa terdengar dari perempuan malang tersebut.

"Mau aku temenin Ci?" Tanya Gracia.

Shani menggeleng, "Gak usah Gre, Aku sendiri aja." Tolak Shani.

Di persimpangan antara jalan menuju Toilet dan tangga menuju lantai atas, Shani berbalik Kepada teman-temannya, Untuk memastikan bahwa Tidak ada orang yang melihat dirinya naik ke lantai Dua.

Shani mengikuti sosok Freya masuk kesebuah kamar. Ketika pintu Kamar tersebut Terbuka yang tak lain oleh shani, Sosok Freya Tidak ada di sana. Dari pernak-pernik yang ada di kamar ini, Shani bisa tau kalau kamar yang dia masuki adalah kamar Freya.. semuanya tertata rapi, Mulai dari buku-buku belajarnya, Selimut dan kasur yang terlihat baru, Bahkan Poster Band kesukaan Freya, Tertempel rapi di dinding. Sebuah cermin yang Cukup besar di samping kaca jendela, menarik perhatian Shani.

Gadis Itu berdiri di depan Cermin, Sama dengan apa yang di lakukan Freya sebelumnya Dia berangkat ke Amerika. Awalnya Tidak ada yang terjadi dengan cermin tersebut, Sampai Shani menangkap Getaran aneh di dalam Cermin. Dari Bayangan di dalam Cermin, Sosok Freya tepat berdiri di belakangnya. Saat Shani Berbalik, Sosok tersebut tidak ada dalam kenyataan, Dan hanya berada di dalam Cermin. Sontak air mata Shani Luluh membasahi pipinya.

"Frey, Ini benar kamu kan?" Shani mencoba mengulurkan tangannya Demi menyentuh Freya. Tapi tentu saja dia tidak akan bisa menyentuh bayangan di dalam Cermin.

"Ya, Ini aku." Ucap Freya Datar.

"Apa yang sebenarnya terjadi Frey? Aku tau kamu masih hidup. Ada di mana kamu sekarang?"

Freya tidak menjawabnya, Dia masih menatap nanar pantulan mata Shani.

"Aku tidak mati, Tapi juga Tidak hidup. Aku berada dalam keabadian." Ucap Freya sebelum menghilang.

"Freya Tunggu!" Shani mencoba mencegah agar bayangan Freya Tidak pergi, Tapi semua tidak ada artinya. Tidak ada yang bisa Shani lakukan. Dia hanya bisa menangis Dalam kesedihan yang terpuruk.

Disaat seperti ini, Dia berharap memiliki kekuatan untuk membawa Freya kembali. Jika saja dulu dia bisa mencegah Freya Untuk Pergi, Meski harus memaksanya—Duka ini tidak  akan terjadi.

SHANI : Holders New Generation ( BOOK 2 ) ( TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang