Chapter 6 : Mantan Holders

309 34 6
                                    

Proses pertemuan dengan sesuatu yang asing, Negeri-negeri yang jauh, orang-orang dengan akar budaya yang berbeda, entah itu dalam konteks wacana maupun pengalaman empirik, selalu mengandung peluang bagi terciptanya interaksi antar budaya. Sebuah perbenturan yang membuka kemungkinan baru akan tercapainya rasa saling pengertian di balik segala perbedaan yang tersingkap.

Dalam banyak hal, India tidak lebih baik dari Inggris atau Amerika. Tetaplah satu hal, di India orang saling mengenal dengan baik. Bukti nyata adalah ketika Shani di sambut dengan begitu hangat di rumah besar keluarga mannering. Layaknya seorang anak yang sudah bertahun-tahun tidak pulang, Orang tua Kitty Mannering begitu antusias ketika gadis Jogja itu tiba.

Di dalam keluarga besar ini, Shani hanya mengenali kedua Orang tua Kitty, Selain itu—Tidak ada lagi orang yang membuatnya tertarik, kecuali seorang lelaki pendek berjanggut merah di ujung meja. Ia sedang menceritakan perjumpaannya dengan seorang lelaki gila malam itu.
Beberapa kalimat kemudian, Shani baru menyadari kalau Pria berjanggut tersebut sedang membicarakan Jack pansay, Tunangan Dari Kitty Mannering.
Shani bertanya-tanya siapa pria itu, Dan kenapa dia menganggap Jack pansay sebagai laki-laki yang gila?

Selama makam malam itu juga, Shani duduk di sebelah kiri Kitty, mendengar pansay berbicara secara pelan pada kekasihnya. Itu hal yang normal menurut Shani, Akan sangat tidak sopan jika dia berbicara sedikit lantang di rumah calon mertuanya. Di tengah Cerita dari pria berjanggut Itu, mata orang tua tersebut berkeliling.

Ketika Shani melihat mata orang tua tersebut terarah pada pansay, ia berhenti bercerita. Setelah beberapa lama, lelaki berjanggut merah itu berkata bahwa ia telah melupakan kelanjutannya. Sesuatu yang membuat Shani penasaran.

Akhir dari makan malam itu tiba, Orang tua Dari Kitty memperkenalkan Shani pada Lelaki berjanggut merah sebelumnya. Shani sedikit terkejut ketika tau bawah lelaki berjanggut merah tersebut adalah Dokter Heatherleg, Orang yang sedang dia cari. Undangan makan malam ini sangat berguna bagi Shani.

Dokter tersebut menelisik dalam pada Shani, Seakan menyadari atau mencari sesuatu dari dalam dirinya. Setelah beberapa lama, Pria tua itu Terlihat mengangguk pelan. "Dia gadis yang hebat." Ucapnya.

Tidak lama Shani mendengar, kalau pansay berpamitan Untuk pulang. Namun, Dari raut wajahnya Dia terlihat ketakutan. Ada apa gerangan?

"Gadis Kecil, mau mampir ke tempatku?" Ucap Dokter Heatherleg secara pelan. Dan Shani yakin hanya dia yang mendengarnya.

"Dengan senang hati." Ucap Shani sedikit tersenyum. Memang sejak awal tujuannya adalah Untuk itu. Di luar dugaan Shani, Dokter Heatherleg menawarkan diri Kepada Pansay untuk menemaninya pulang. Pansay Terlihat Berbinar di matanya. Shani masih belum menemukan ada apa dengan pria ini.

Di perjalanan Shani bersama Dua orang pria ini, Shani melihat sebuah ketakutan yang amat nyata pada diri pansay, terutama ketika Shani melihat angkong yang pernah dia lihat sebelumnya di hadapan mereka. Shani sudah menduga kalau angkong hantu itu memang berhubungan dengan pansay.

"Saya berkata, Pansay—apa yang menjadi masalah anda saat kita bertemu petang tadi?" Tanya Dokter Heatherleg Tiba-tiba. Shani mengernyit, Dia tidak tau maksud pertanyaan dokter tersebut.

"Itu!" Ucap pansay menjawab, dengan menunjuk angkong di hadapan mereka.

Shani tidak yakin Dokter Heatherleg bisa melihatnya.

"Itu hanya berarti bawa anda mabuk, anda memiliki penglihatan buruk. Sekarang anda tidak minum terlalu banyak. Saya melihat saat makan malam tadi. Jadi anda tidak mungkin mabuk. Tidak ada apapun di arah yang anda tunjuk. Namun, anda gemetaran seperti seekor kuda poni yang ketakutan. Pasti ada masalah dengan penglihatan anda. Anda bisa datang ketempat saya jika anda butuh pengobatan."

SHANI : Holders New Generation ( BOOK 2 ) ( TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang